Media Center, Selasa (10/08) Jamas pusaka tosan aji di Madura, khususnya di Sumenep memiliki ritus yang unik. Salah satunya yang setiap awal tahun baru Islam, biasa dilakukan para empu di Desa Aengtongtong, Kecamatan Saronggi, Kabupaten Sumenep.
Selasa (10/08) sore, tiga empu dari desa tersebut mendatangi Taman Sare, sumber mata air Keraton Sumenep.
Salah satu empu, Sanamo, menjelaskan bahwa hal itu merupakan bagian penting dalam tradisi jamas pusaka di Sumenep, khususnya di Aengtongtong.
"Tradisi turun-temurun. Salah satunya mengambil air dari tujuh sumber kuna," jelasnya.
Pengambilan air di Keraton Sumenep juga sangat penting, karena petunjuk para pendahulunya, air jamasan yang utama ialah air di Taman Sare. Sementara enam sumber lainnya, biasa diambil di enam lokasi.
"Seperti di Lembung, Lenteng. Lalu di Saronggi dan Bluto," imbuhnya.
Pengambilan air itu dilaksanakan dalam tujuh hari, dimulai dari hari pertama awal bulan Sura atau Muharram. Setiap hari di satu sumber.
"Besok di Lembung. Di salah satu sumber mata air yang memiliki kaitan sejarah dengan Bindara Saot, Raja Sumenep," ungkapnya.
Penjamasan dilakukan setelah ritual pengambilan air tersebut selesai, atau di tanggal 7 Sura mendatang.
(Han)