Media Center, Kamis ( 18/01 ) Sosok almarhum Arach Djamaly seakan tak habis untuk dikupas. Kiprahnya di dunia sastra, dan budaya jelas tak bisa dibantah, khususnya di belahan timur Pulau Garam. Namun, ada lagi yang baru terkuak dari sosok yang namanya lama tenggelam ini.
“Bapak juga suka mencipta lagu,” ungkap Arif Setiawan, anak bungsu pencipta puisi Dhara Campor Mardha ini, pada Media Center beberapa waktu lalu.
Lagu-lagu ciptaan Arach Djamaly berkolaborasi dengan Brajak Kusuma, salah satu budayawan Sumenep. Menurut Yeyep ada 3 lagu yang liriknya diciptakan oleh Arach Djamaly. “Judul lagunya Sandu Rennang, Neng-sennengngan, dan Compet Bulan. Namun aransemennya Pak Barajak,” jelas Yeyep, panggilan Arif Setiawan.
Selain
mencipta puisi, cerpen, lagu dan praktisi bahasa Madura, Arach Djamaly
juga aktif mengajar. Pensiunan Kepala Kantor Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Kecamatan (Kakandepdikbudcam) Kota Sumenep yang bernama
asli Abd Rachem ini juga tercatat sebagai salah satu dosen di STKIP PGRI
Sumenep. Ia mengampu materi pengajaran Sastra Madura. Sebuah diktat
sempat dicetak sebagai buku pegangan mahasiswa. Diktat yang berasal dari
kumpulan tentang sastra dan budaya Madura yang pernah diseminarkan oleh
Tim Nabara 1990 silam.
Disamping itu, Arach Djamaly juga aktif di
dunia Pramuka, sehingga menurut Yeyep, jika menyebut nama ayahnya pasti
juga dikaitkan dengan Pramuka. “Jadi kalau ada orang yang bilang
Pak Rahem Pramuka, ya itu maksudnya bapak,” ujarnya, sambil tersenyum. ( M Farhan M, Esha )