Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 17-07-2017
  • 309 Kali

Dewan Pendidikan Sumenep Lakukan Sidak Ke SMP Negeri 2

Media Center, Senin ( 17/07 ) Dewan Pendidikan Kabupaten Sumenep (DPKS), Madura, Jawa Timur melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di hari pertama masuk sekolah. Itu untuk melaksanakan fungsi pengawasan dalam pelaksanaan pendidikan, Senin (17/07).

Tiga anggota Dewan pendidikan setempat mendatangi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Sumenep untuk menindak lanjuti pengaduan masyarakat, bahwa ada salah seorang siswa baru di luar zona mendaftar di SMPN 2 Sumenep, karena tidak diterima melalui jalur pendaftaran online 2017.

Akhirnya, siswa yang bersangkutan mendaftar di SMP Negeri di Kecamatan lain. Nah masalahnya, di detik akhir sebelum melakukan daftar ulang, dia mengaku mendapatkan telepon dari salah seorang yang mengaku pihak sekolah SMPN 2 Sumenep yang menginformasikan bahwa dia diterima melalui jalur offline.

"Mendapat informasi itu, kita coba tabayun dan datang langsung ke SMPN 2 Sumenep untuk mengkroscek informasi tersebut,"kata anggota DPKS, Badrul Arrozy, Senin (17/07).

Pria yang juga menjabat sebagai Bendahara DPKS ini, datang dengan maksud menelusuri informasi itu. "Kami menanyakan mekanisme yang dipakai itu apa, kalau misalnya siswa itu sudah terdaftar, baik online maupun offline di satu sekolah, maka tidak boleh sekolah lain menerimanya,"tuturnya.

Dalam kasus ini, siswa tersebut sudah mendaftar di salah satu SMP lain melalui jalur pendaftaran offline, karena mendapatkan telepon itu, dia tanpa mencabut berkas langsung daftar lagi di SMPN 2 setempat.

"Jika benar adanya, maka ini tidak boleh. Cuman dengan penjelasan dari Ibu Kepsek SMPN 2 tadi, kami masih beranggapan positif, bisa saja sekolah tersebut tidak tahu, dan tidak memiliki data sekolah yang merekrut siswa baru secara offline,"imbuhnya.

Kendati demikian, pihaknya mengaku akan melihat komitmen pihak sekolah, terkait aduan masyarakat tersebut. Karena ini secara syarat sudah tidak lengkap, tidak mencabut berkas sekolah yang SMP pinggiran, malah langsung nyelonong masuk di SMPN 2.

"Itu tidak boleh diterima, secara aturan sudah jelas, tertuang di Peraturan Kepala Dinas Pendidikan setempat,"tandasnya.

Sementara Kepala Sekolah SMPN 2 Sumenep, Nanik Mujuati mengungkapkan, secara keseluruhan jumlah siswa baru yang masuk di lembaganya sebanyak 321 siswa, baik secara online maupun offline.

"Untuk offline ada 22 siswa, berarti sisanya melalui seleksi online,"paparnya.

Sehingga disimpulkan target secara online tidak tercapai dengan kuota rombongan belajar (rombel) 11 kelas dan harus membuka pendaftaran kembali melalui jalur seleksi offline.

"Demi menutupi ketidak tercapaian itu, maka kami rekrut secara offline melalui jalan pengusulan ke Disdik setempat terlebih dulu,"ungkapnya.

Disinggung mengenai adanya siswa yang sudah terdaftar di lembaga lain masuk di sekolah yang dipimpinnya itu. dia mengaku masih akan mengecek data kembali.

"Kita akan kroscek kembali mas, saya tidak hafal satu persatu nama siswa baru karena banyak,"pungkasnya. ( Nita, Esha )