Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 19-12-2018
  • 400 Kali

Kampanye Cegah Stunting, Penting Untuk Terus Dilakukan

Media Center, Rabu ( 19/12 ) Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep seriusi kasus tinggi badan anak tidak sesuai dengan usianya, karena kekurangan asupan gizi pada balita atau Stunting. Sebab, Kabupaten Sumenep menjadi salah satu fokus penanganan lokasi stunting di Jawa Timur.

Kepala Puskesmas Pamolokan, Kecamatan Kota Sumenep, dr. Rifmi Utami, M.Kes, mengungkapkan, jika Kabupaten Sumenep menjadi salah satu daerah yang mendapat perhatian khusus dalam penanganan Stunting, karena dianggap mengurangi kualitas generasi penerus bangsa.

“Kasus Stunting ini menjadi salah satu isu kesehatan nasional yang saat ini sedang menjadi fokus pemerintah, termasuk di Kabupaten Sumenep,” ungkapnya, Rabu (19/12/2018).

Menurutnya, berbagai langkah dilakukan Dinas Kesehatan, termasuk Puskesmas Pamolokan ini, seperti pemberian asupan gizi terhadap 1000 hari pertama kehidupan, serta menggencarkan kegiatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dengan melihat grafik fisik sejak lahir hingga usia 2 tahun, sebab selama ini analisis grafik pertumbuhan anak masih lemah. Selain itu, bagi penderita Stunting juga dilakukan pemberian zat besi, pengayaan reproduksi bagi remaja.

Diakui pula, jika Dinas Kesehatan dan juga Puskesmas melakukan kerja sama dengan Kementerian Agama dengan mengadakan kelas bagi Calon Pengantin untuk memastikan usia maksimal calon pengantin, sehingga nantinya menghasilkan anak-anak yang gizinya tercukupi dengan baik.

Bahkan, dalam rangka menguatkan komitmen seluruh pegiat kesehatan di Sumenep, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur juga sudah melakukan kampanye cegah stunting itu penting dengan mengundang perwakilan tenaga kesehatan dari 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur.

“Pencegahan Stunting bukan hanya tanggung jawab Dinas Kesehatan saja, namun keluarga, pemerintah dan seluruh elemen masyarakat juga memiliki tanggung jawab mencegah berkembangnya stunting,” pungkasnya. ( Ren, Esha )