Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 18-01-2018
  • 445 Kali

Sampah Di Sumenep Berceceran Di Jalan, Aktivis Turun Tangan

Media Center, Kamis ( 18/01 ) Sampah di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, berceceran di jalan, membuat aktivis Lingkar Intelektual Mahasiswa (LIMA) turun tangan dengan melakukan audiensi, Kamis (18/01).

Sampah-sampah tersebut tumpukannya berada di pinggir Jalan Dr. Wahidin, Kelurahan Pajagalan, Jalan Lingkar Timur, Talangan, dan Jalan Saluran Air, Desa Pamolokan.

"Masalah sampah di Kabupaten Sumenep ini jangan dianggap main-main. Jika tidak segera ditangani serius, bisa jadi nanti semakin menumpuk dan berserakan dipinggir jalan," kata Koordinator Audiensi LIMA, Sofyan Mahatma, Kamis (18/01).

Sofyan mengaku kecewa dengan sikap pemerintah setempat, lantaran terkesan lambat dalam penanganan sampah. Hingga sampah yang berada di pinggir jalan itu mulai bau dan mengganggu para pengendara.

"Sampah ini hidup. Dalam artian setiap detik akan bertambah, dan sampah itu tidak akan tetap segitu saja jumlahnya," tegasnya.

 Aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) ini juga meminta agar pemerintah dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk segera menyelesaikan dulu permasalahan sampai di wilayah Kabupaten Sumenep tersebut, sehingga nantinya tidak membuat malu apabila ada wisatawan ke Sumenep.

"Ini sudah masuk tahun kunjungan wisatawan ke Sumenep (Visit Sumenep 2018), apabil sampah ini tidak segera diurus, nanti pasti mengganggu para wisatawan yang akan ke Sumenep," tukasnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala DLH Kabupaten Sumenep, M. Sahrial mengaku masih akan memperbaiki tempat pembuangan sampah yang menjadi keluhan masyarakat. Dia juga mengaku banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan, sehingga petugas kebersihan merasa kelimpungan.

"Yang buang sampah di Pajagalan itu memang banyak sekali, terus yang Tajamara juga banyak,"katanya.

Sahrial juga mengaku belum ada langkah konkret untuk mengatasi banyaknya sampah diperkotaan Sumenep itu. Hanya, pihaknya akan memperbaiki tempat pembuangan sampah tersebut.

"Mungkin juga kita akan menambah frekuensi pengangkutannya saja, agar tidak berserakan lagi," tukasnya. ( Nita, Esha )