Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 19-04-2018
  • 386 Kali

Tangani Soal Stunting Di Sumenep Terus Galakkan Puskesmas Hingga Posyandu

Media Center, Kamis ( 19/04 ) Kabupaten Sumenep termasuk salah satu daerah yang menjadi perhatian khusus dalam penanganan Stunting (tinggi badan anak tidak sesuai umur karena kekurangan asupan gizi pada balita) di Jawa Timur. Sebab, berdasarkan catatan yang ada kasus Stunting di Sumenep pada tahun 2017 dari 26.099 bayi balita ditemukan stunting sebanyak 8.799 bayi balita.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumenep, dr. H. Achmad Fatoni, M.Si, mengungkapkan, penderita stunting dibutuhkan penanganan serius, karena jika tidak segera ditangani ditakutkan menjadi penyebab kebodohan pada otak anak.

”Upaya yang kami lakukan yakni dengan memberikan bantuan tambahan makanan bergizi berupa roti pada setiap Posyandu terhadap bayi balita dan ibu hamil.” ungkap Fatoni kepada Wartawan, Kamis (19/04).

Dikatakan, pada tahun 2018 ini penanganan stunting terus digalakkan, melalui Puskesmas setempat dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di masing-masing Desa di Sumenep. Yakni dengan pemberian gizi, karena stunting mayoritas penyebabnya kekurangan gizi.

Lebih lanjut menurut Fatoni, saat ini pemerintah mengkhawatirkan dalam 10-20 tahun mendatang akan kehilangan generasi yang tinggi, sehat dan cerdas, karena Indonesia berada di posisi 17 dunia. Sedangkan di Provinsi Jawa Timur sekitar empat puluh Kabupaten dan Kota yang menjadi projek penanganan stunting. Dan Sumenep masuk diurutan dua belas.

“Dengan penanganan gizi buruk dan stunting ini diharapkan nanti akan tumbuh generasi muda Indonesia yang memiliki tinggi badan sesuai dengan umur, sehat dan cerdas.” tandasnya. ( Ren, Esha )