Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 13-05-2014
  • 749 Kali

3 Tahun Ruang Kelas Ambruk, Disdik Anggarkan Rp. 234 Juta

News Room, Selasa ( 13/05 ) Sebanyak tiga ruang kelas di SDN Gendang Barat 1, Kecamatan Gayam Kepulauan Sapudi, Sumenep, yang sudah 3 tahun ambruk, mendapat perhatian khusus dari Dinas Pendidikan setempat. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep, Drs. H. Achmad Shadik, M.Si menjelaskan, pihaknya telah menganggarkan dana sebesar Rp. 234 juta, untuk rehap total 3 ruang kelas yang ambruk itu. "Dana Rp. 234 juta tersebut akan diambilkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2014. Masing-masing ruang kelas dianggarkan dana sebesar Rp. 78 juta, untuk rehab berat. Tahun ini memang ada dana bantuan untuk sekolah rusak, besaran dananya ada yang Rp. 54 juta untuk rusak sedang, dan Rp. 78 juta untuk rusak berat,"kata H. Shadik, Selasa (13/05). Menurut H. Shadik, tingkat kerusakan SDN Gendang Barat 1 tergolong rusak berat, sehingga pihaknya menganggarkan dana sebesar Rp. 234 juta untuk perbaikan 3 ruang kelas. Sementara itu, anggota Komisi D DPRD Sumenep, Dulsiam mendesak pihak Disdik untuk segera melakukan penganggaran, sehingga sekolah tersebut segera dilakukan perbaikan. Selain itu, agar kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tersebut tidak mandeg dan siswa tetap menerima mata pelajaran sebagaimana mestinya. "Kalau memang sudah diketahui dan nyata sekolah itu rusak, maka pihak Disdik harus bergerak cepat, apalagi sudah ada laporan dari warga setempat, kalau 3 ruang di sekolah itu mengalami kerusakan, makanya kami minta Disdik segera menganggarkan dana perbaikan untuk sekolah rusak tersebut,"terangnya. SDN Gendangan Barat 1 mengalami kerusakan atau ambruk sekitar tahun 2011 lalu, namun sekolah tersebut belum pernah mendapat dana perbaikan maupun dan rehab dari pemerintah, sehingga siswa yang sebelumnya menempati ruang ambruk tersebut, digabung dengan siswa yang ruang kelasnya masih bagus. "Akibat tak ada perhatian selama 3 tahun, 40 siswa di SDN Gendangan Barat 1 tidak maksimal menerima mata pelajaran,"ungkapnya. ( Nita, Esha )