Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 26-09-2007
  • 737 Kali

Awal Tahun 2008 Program PBA Untuk Usia 45 – 65 Tahun

Sumenep-Kominfo News Room : Pemberantasan buta aksara untuk usia produktif 16-44 tahun yang rencanaya selesai pada akhir 2007, akan dilanjutkan kembali untuk usia 45-65 tahun pada awal 2008 mendatang. Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Timur, Dr. Rasiyo, M.Si ketika di konfirmasi ulang, Rabu (26/09) mengatakan, setelah dilihat berhasil dalam penyelenggaraan program buta aksara untuk usia produktif 16-44 tahun. Awal tahun 2008, program ini akan dilanjutkan lagi, dan di fokuskan untuk usia 45-65 tahun. Dikatakannya, keberhasilan Jatim dalam melaksanakan program buta aksara untuk usia 16-44 tahun dapat dilihat dari Angka Partisipasi Kasar (APK) yang diraihnya, yakni mencapai 96,24 prosen, padahal standar nasional hanya mencapai 95 prosen, artinya Jatim kelebihan 3,76 prosen. Dengan demikian masih terdapat sekitar 100 ribu orang yang belum disukseskan. ”Akhir 2007, untuk usia produktif 16-44 tahun akan selesai, dan dilanjutkan untuk usia 45-65 tahun pada awal tahun,” katanya. Jumlah buta aksara di Jatim usia 16 sampai tak terhingga mencapai sekitar 4,5 juta orang, sedangkan usia 45-65 mencapai sekitar 3 juta orang. Daerah yang masih tinggi buta aksaranya meliputi Jember, Sumenep, Sampang, Kabupaten Probolinggo dan Kabupaten Malang. ”Fokus Pemberantasan buta aksara usia 45-65 tahun pada awal 2008 akan dibarengkan dengan pelaksanaan program Wajib Belajar Pendidikan Dasar dan Menengah (wajib Dikdasmen) 12 tahun yang sudah diresmikan beberapa waktu lalu,” katanya. Keberhasilan Jatim menerima penghargaan Widyakarma yang diberikan Presiden RI pada puncak Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) beberapa waktu lalu, tidak ada korelasinya dengan tingginya angka buta aksara di Jatim. Namun, lebih pada keberhasilan Jatim menuntaskan wajib belajar sembilan tahun pada usia produktif, yakni 16- 44 tahun. Sementara itu, pada awal tahun depan, Jatim juga akan mengembangkan keberadaan SMK dan berharap bisa dibangun di setiap Kecamatan. ”Untuk tahun ini, sebanyak 18 lembaga SMK di Jatim telah dibangun. Bahkan Jatim akan meningkatkan sekolah unggulan dan bermutu yang diharapkan berguna untuk pendidikan berkualitas, yang dimulai dari wilayah pedesaan,” katanya. ( JNR, Esha )