![news_img](https://sumenepkab.go.id/uploads/images/news_news/sumenep_1515056615.jpg)
Media Center, Rabu ( 03/01 ) Membangun karakter anak bisa dilakukan dalam bentuk permainan yang
mengandung nilai pendidikan karakter. Yang biasa disebut dengan istilah
bermain sambil melakukan (learning by doing). Karena dalam sebuah bentuk
permainan, disitu juga ada pendidikan, seperti sportifitas, kekompakan
dan jiwa kesatria, yakni berani dan jujur.
Dinas Pendidikan
Kabupaten Sumenep membidik kegiatan permainan tradisional yang sering
dilakukan oleh anak-anak sejak masa lalu sebagai sarana untuk dijadikan
alat melaksanakan pendidikan karakter pada anak.
Kepala Dinas
Pendidikan Kabupaten Sumenep, Drs. H. Moh. Shadik, M.Si, kepada
wartawan, Rabu kemarin (03/01) mengungkapkan, bentuk permainan
tradisional yang memiliki nilai-nilai pendidikan karakter akan diangkat
sebagai agenda lomba yang akan dilaksananakan Dinas Pendidikan Sumenep,
setidaknya setiap sebulan sekali.
“Kami agendakan setiap sebulan sekali akan melaksanakan kegiatan lomba permainan tradisional anak,” jelasnya.
Menurutnya, sejumlah permainan tradisional memang perlu diangkat
sebagai kegiatan lomba. Seperti halnya kegiatan Lomba Salodor dan Lompat
Tali yang didalamnya ada nilai-nilai kebersamaan dan kekompakan, selain
bentuk olahraganya sangat diperlukan, seperti kegesitan dan kecerdasan
dalam bertindak.
Kedua permainan yang saat ini sepertinya sudah
jarang dimainkan oleh anak-anak ini memang perlu diangkat kembali,
karena memang layak dijadikan permainan tradisional yang menyenangkan,
namun memiliki nilai pendidikan karakter.
“Sebab, dalam permainan
Salodor dan Lompat Tali ini tidak bisa bermain sendiri-sendiri, namun
membutuhkan kebersamaan dan kekompakan,” tambahnya. ( Ren, Esha )