News Room, Kamis ( 11/08 ) Pemerintah Kabupaten Sumenep menyampaikan terima kasih kepada BNNK Kabupaten Sumenep, Dinas Pendidikan serta Kantor Kementerian Agama Sumenep yang telah menggagas kurikulum terintegrasi di Kabupaten Sumenep.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep, Drs. Hadi Soetarto, M.Si saat mewakili Bupati Sumenep, Dr. KH. A. Busyro Karim, M.Si pada “Launching Kurikulum Terintegrasi Berbasis Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan Peredaran Gelap Narkoba Tahun 2016” di Hotel Utami Sumenep, Kamis (11/08).
Menurutnya, Pemkab Sumenep mengapresiasi dan mendukung penuh penerapan kurikulum terintegrasi yang akan diterapkan di semua sekolah tingkat pertama di Sumenep mulai tahun pelajaran 2016-2017 ini. Karena diyakini kurikulum ini akan sangat efektif, untuk mencegah penyalah gunaan narkoba di masa mendatang.
“Penerapan kurikulum terintegrasi ini, merupakan bukti keseriusan Pemerintah Daerah dalam pemberantasan penyalah gunaan narkoba, khususnya juga di lingkup dunia pendidikan,”ungkapnya.
Dikatakan, kurikulum tersebut sengaja dibuat terintegrasi dan tidak menjadi muatan lokal. Sebab, jika harus menjadi muatan local, akan mengurangi pelajaran lainnya. Namun, dengan terintegrasi semua pelajaran bisa disisipkan. bahkan, sudah ada sekolah tingkat atas di Sumenep, yakni SMA Negeri 2 Sumenep yang sudah lebih awal menerapkan program serupa. Yakni, sekolah terintegrasi dan aplikasi kurikulum narkoba.
Jadi, selain memasukkan dalam kurikulum mata pelajaran, juga dilaksanakan program lainnya, seperti penyuluhan kepada orang tua dan murid, test urine berkala terhadap siswa, dan membentuk Satgas P4GN.
“Mungkin inovasi seperti ini harus juga diadopsi oleh sekolah- sekolah lainnya,” tandasnya.
Lebih lanjut Sekdakab menjelaskan, pada tahun 2015, jumlah kasus narkoba di Sumenep mencapai 55 kasus. Namun, pada awal tahun 2016 hingga Juli lalu, sudah mencapai 34 kasus. Dengan kondisi tersebut, Sumenep harus ekstra waspada terhadap peredaran narkoba. Karena jika lengah, maka narkoba akan menjadi bom waktu yang akan menghancurkan masa depan anak-anak muda di Sumenep.
Sementara Kepala Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Sumenep, Bambang Sutrisno, SE, MM, menjelakan, tujuan digelarnya launching kurikulum integrasi merupakan upaya penting dan strategis dalam pencegahan narkoba, khususnya di tingkat sekolah.
“Kurikulum terintegrasi tentang bahaya narkoba di lingkungan sekolah, merupakan gagasan BNN bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep,”tambahnya. ( Ren, Esha )