Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 23-07-2013
  • 703 Kali

Bulan Puasa, Kebutuhan Darah Di Sumenep Turun 75 Persen

News Room, Selasa ( 23/07 ) Dibulan Ramadlan ini, kebutuhan darah dikabupaten Sumenep menurun sekitar 70 persen atau hanya 100 kantong, dari 400 kantong kebutuhan diluar bulan Ramadhan. Menurunnya kebutuhan darah itu diprediksi karena berkurangnya orang sakit, terutama penderita yang harus membutuhkan darah tambahan. Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Sumenep, Drs. H. Kurniadi Widjaja, M.Si mengatakan, kebutuhan darah di bulan puasa ini hanya sekitar 30 persen atau sekitar 100-an kantong. Padahal, pada bulan-bulan sebelumnya kebutuhan mencapai 400 kantong. “Memang ada penurunan kebutuhan darah dibulan puasa. Penurunannya mencapai 70 persen. Kondisi ini menandakan orang sakit di Sumenep menurun juga. Mungkin karena warga sedang berpuasa,”kata Kurniadi dikantornya, Selasa (23/07). Untuk stok darah di PMI Sumenep, baik dibulan puasa maupun diluar puasa memang tidak pernah banyak, namun jika ada warga yang butuh tetap terpenuhi atau tidak pernah kurang. Sebab, ada pendonor darah aktif dan pasif yang siap dipanggil kapanpun. “Selama ini tidak pernah tersimpan dengan banyak darah di bank darah PMI itu, kecuali ada kegiatan nasional seperti HUT Bhayangkara dan Hari Adhyaksa. Tapi tetap tidak pernah kekurangan, kalau ada yang butuh pasti terpenuhi,”terangnya. Kurniadi mengungkapkan, pendonor aktif yang tercatat di PMI Sumenep, tercatat ada 150 orang, sedangkan pendonor pasif sekitar 300-an orang. “Nah pendonor pasif ini biasanya selalu siap kalau ada warga yang butuh darah. Jadi, kebutuhan darah di Sumenep selalu terpenuhi, sekalipun tidak tersimpan di bank darah PMI setempat,” ungkapnya. Ia mengakui jika jumlah pendonor dibumi sumekar ini memang minim, kesadaran masyarakaat untuk donor masih kurang sehingga diharapkan kedepan para pendonor aktif maupun pasif bisa bertambah. “Kami berharap kedepan pendonor aktif akan bertambah karena kebutuhan darah terus meningkat,”pungkasnya. ( Nita, Esha )