Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 26-11-2012
  • 671 Kali

Bupati Anjurkan Atur Waktu Penjualan BBM

News Room, Senin ( 26/11 ) Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi secara nasional dalam beberapa hari ini, termasuk di Kabupaten Sumenep telah membuat gejolak sosial di kalangan masyarakat. Sebab, masyarakat sangat kesulitan untuk mendapatkan BBM khususnya jenis premium, harus antri bahkan juga sulit ditemukan di pengecer. Bupati Sumenep, Drs. KH. A. Busyro Karim, M.Si kepada sejumlah wartawan usai sidang paripurna di DPRD Sumenep, Senin (26/11) mengungkapkan, karena adanya pembatasan penyaluran BBM secara nasional, memang sangat berdampak kepada daerah. “Karena itu dalam evaluasi secara nasional, karena ternyata banyak terjadi gejala sosial direncakan akan kembali normal sejak hari ini.”ujarnya. Menurutnya, rencana pengurangan BBM yang akan diterapkan secara nasional hingga bulan Desember, yang ternyata banyak gejolak hingga diluar Jawa dan sebagainya, akhirnya pusat mengalah, sehingga diharapkan kedepan kondisi akan kembali normal seperti sebelumnya. Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Sumenep, tegas Bupati, sudah mengutus Bagian Perekonomian sejak 3 hari sebelumnya untuk mengatur waktu pembelian yang dilakukan di sejumlah SBPU pengisian BBM di Sumenep. Bahkan, untuk kebijakan lokal, pihaknya menganjurkan kepada masyarakat yang memiliki mobil pribadi untuk tidak memakai BBM bersubsidi untuk sementara waktu dan bisa lebih memilih naik taksi, sehingga pemanfaatan bensin bisa untuk mobil angkutan umum. Dalam pantauan di sejumlah SPBU di Sumenep dalam beberapa hari terakhir, antrian pengisian BBM cukup panjang. Bahkan, kalaupun ada waktunya terbatas dan tampak seringkali kosong. Ironisnya, sejumlah pengecer di sepanjang jalan juga sudah banyak yang habis, kalaupun ada dijual dengan harga diatas hari-hari biasanya. “Mudah-mudahan keadaan seperti ini tidak berlangsung lama, karena masyarakat kesulitan untuk membeli BBM, terpaksa saya titip sepeda motor ketika kehabisan di jalan dan tidak menemukan orang menjual bensin.”ujar Samiudin, seorang warga Desa Kalianget Timur. ( Ren, Esha )