Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 13-05-2012
  • 746 Kali

Bupati Pimpin PKB Sumenep 5 Tahun Kedepan

News Room, Senin ( 14/05 ) Bupati Sumenep, Drs. KH. A. Busro Karim, M.Si akhirnya memimpin kembali Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) setempat, untuk 5 tahun kedepan, periode 2012-2017, melalui Musyawarah Cabang (Muscab) III, Sabtu (12/05) malam. Pelaksanaan Muscab tersebut, bergulir 2 kandidat ketua, yakni KH. A. Busyro Karim dan KH. Abdul Hamid Ali Munir. SH. Namun, pemilihan Ketua DPC PKB Sumenep yang dipilih oleh 27 PAC plus 1 DPC itu, Bupati terpilih secara aklamasi dengan mengantongi 26 suara. Sedangkan Abdul Hamid Ali Munir hanya mendapatkan 2 suara pada tahap bakal calon. Sementara untuk posisi Ketua Dewan Syuro adalah KH. Fayat, pengasuh Pondok Pesantren Karai, Kecamatan Ganding Sumenep. KH. Fayat berhasil menjadi Ketua Dewan Syuro setelah mendapatkan dukungan dari PAC sebanyak 25 suara. Ketua terpilih, KH. A. Busyro Karim mengatakan, kedepan pihaknya akan bekerja keras untuk mengembalikan kekuatan PKB seperti pertama kali berdiri. “Ada dua hal yang harus dilakukan, diantaranya penguatan struktur dan penguatan kultur. Pada prinsipnya saya siap mengembalikan kekuatan yang pernah PBK miliki hingga pernah memiliki 25 kursi dilegislatif. Kami akan menata kembali diinternal kepengurusan secara struktural dan kami juga akan tata secara kultur,”kata KH. Busyro, usai pemilihan di Hotel Utami Sumenep, Sabtu (12/05) malam. KH. Busyro menjelaskan, struktural dan kultural PKB tidak bisa dipisahkan untuk memperkuat PKB utamanya menghadapi pemilihan umum pada tahun 2014 mendatang. Bahkan, pihaknya menargetkan untuk pemilihan legislatif tahun 2014 mendatang bisa mengantarkan kadernya mencapai minimal 17 kursi. “Jumlah 17 kursi itu merupakan target rasional mengingat kondisi masyarakat saat ini, tapi kalau bisa lebih dari 17 kursi. Namun, melihat kondisi PKB di Sumenep saat ini kami pesimis untuk mendapatkan wakil rakyat lebih dari 17 kursi,”terangnya. Sementara, Ketua Dewan Syuro terpilih, KH. Fayat mengungkapkan, sekalipun belum pernah terjun langsung didunia politik, namun pihaknya mengaku siap dikritik dari segi apapun, yang penting kritik itu merupakan kritik membangun. “Selama ini saya hanya di luar (kultur), tapi saat ini saya malah disuruh masuk didalam struktur, jadi saya bingung mau berbuat apa. Ya kalau salah tolong diperingatkan. Silahkan kritik kinerja saya, asalkan sifatnya membangun,”ungkapnya. ( Nita, Esha )