News Room, Selasa ( 22/04 ) Dalam upaya memfasilitasi petani di Sumenep terhadap berbagai persoalan yang dihadapi di bawah, merupakan kewajiban pemerintah. Salah satunya, seperti bagaimana memfasilitasi hasil produksi beras dari petani bisa masuk ke Bulog, toko-toko modern dan sebagainya. Hanya terkait dengan harga pasar, memilki aturan standar sendiri. Bupati Sumenep, KH. A. Busyro Karim, M.Si pada kegiatan NGOPI (Ngobrol Pintar) Bupati Sumenep dengan petani di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Gapura, Selasa (22/04) mengakui, jika upaya yang dilakukan pemerintah dalam memfasilitasi petani, agar ada solusi untuk bisa memasarkan produksi pertaniannya. “Yakni dengan memfasilitasi dan melakukan regulasi dengan aturan-aturan bagi toko modern sebelum mendapat ijin membuka usaha di Sumenep, agar menampung hasil produksi dari petani,”ungkapnya. Untuk itu, dalam menghasilkan produksi pertanian yang baik, diperlukan perubahan paradigma, dimana ketergantungan petani terhadap pupuk non organik msialnya. Sebab, petani selama ini sudah dicekoki dengan paradigma yang salah. Karena itu diperlukan sosialisasi dan kerjasama dengan semua pihak dalam melakukan perubahan, agar petani lebih sejahtera. Sementara Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Sumenep, Ir. Bambang Heriyanto, M.Si menjelaskan, kegiatan NGOPI bareng Bupati tersebut merupakan program unggulan yang telah dilakukan sejak tahun 2013 lalu. Yang bertujuan untuk menyamakan persepsi seluruh petani di Sumenep. “Dengan kegiatan NGOPI bareng Bupati ini, diharapkan ada persamaan perepsi dalam melangkah dan mencari solusi inovatif dalam mengembangkan usaha pertanian dan holikultura,”jelasnya. Disamping bertujuan untuk meingkatkan ketersediaan pangan dalam rangka mendukung swasembada beras nasioanal. Serta untuk memperkuat perekonomian masyarakat petani, khsusunya di Kabupaten Sumenep. Dalam kesempatan tersebut Bupati juga memberikan sejumlah bantuan secara simbolis berupa bantuan optimalisasi lahan, bantuan sosial pembembangan jaringan irigasi HIPPA, bantuan sosial padi non hibrida, dan padi hibrida. ( Ren, Esha )