News Room, Sabtu ( 06/10 ) Penyakit diare terus menyerang wilayah Kabupaten Sumenep. Terbukti, sejak awal tahun 2012, hingga bulan Agustus 2012 kemarin, sudah 731 pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar setempat. Sesuai data di RSUD Sumenep, pada Januari 2012 terdapat 63 pasien diare dengan rincian 43 rawat inap dan 20 rawat jalan, Pebruari sebanyak 55 pasien (36 rawat inap dan 19 rawat jalan), dan Maret sebanyak 141 pasien (61 rawat inap dan 80 rawat jalan). Kemudian, pada April terdapat 136 pasien diare (60 rawat inap dan 76 rawat jalan), Mei sebanyak 84 pasien (32 rawat inap, dan 52 rawat jalan), Juni sebanyak 31 pasien (12 rawat inap, dan 19 rawat jalan), Juli sebanyak 117 pasien (34 rawat inap dan 83 rawat jalan), dan Agustus sebanyak 104 pasien (26 rawat inap, dan 78 rawat jalan). Direktur RSUD Sumenep dr. H. Fitril Akbar, M.Si menjelaskan, setiap bulan pihaknya selalu menerima pasien diare yang datang ke rumah sakit ini, hingga jumlah cukup banyak, baik yang dirawat inap maupun rawat jalan. “Rata-rata pasien yang datang berobat ke RSUD Sumenep, sudah dalam kondisi agak parah, sehingga sejak bulan Mei hingga Agustus 2012 menunjukkan tren naik dibandingkan 4 bulan sebelumnya,”katanya. Penyebab dominan kasus diare, kata dr. H. Fitril, diakibatkan pola hidup kurang sehat di kalangan warga. “Biasanya bakteri diare itu muncul karena lingkungan kurang sehat. Sebagian warga masih menganggap remeh pentingnya cuci tangan sebelum makan, menutup makanan supaya tidak dihinggapi lalat, maupun minum air yang sudah dimasak. Padahal, itu bisa mencegah kasus diare,”terangnya. dr. H. Fitril menambahkan, jumlah riil kasus diare selama Januari hingga Agustus 2012 dipastikan di atas 731 kasus. “Karena, selain ke RSUD Sumenep, pasien diare itu biasanya berobat ke puskemas. Pasien diare yang ke RSUD, biasanya agak parah atau kondisi pasien biasanya sudah mengalami kekurangan cairan,”ungkapnya. Sementara pasien diare yang menjalani perawatan di RSUD Sumenep pada September dan Oktober 2012, baik rawat jalan maupun inap, dalam proses perhitungan. “Staf kami masih mendata pasien diare bulan September hingga Oktober 2012. Memang cenderung meningkat. Oleh karena itu, kami berharap warga Sumenep untuk berpola hidup sehat. Sebab, lingkungan yang bersih tidak hanya bisa mencegah penyebaran kasus diare, akan tetapi juga penyakit lainnya,”pungkasnya. ( Nita, Esha )