
Media Center, Selasa (04/05) Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) Nur Amanah di Desa Marengan Laok, Kecamatan Kalianget, terus berinovasi dalam mengolah ikan bandeng menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Dengan bimbingan sekaligus pembinaan dari Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep, kelompok tersebut berhasil memproduksi olahan bandeng berupa otak-otak yang semakin diminati masyarakat.
Ditemuai di ruang kerjanya, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep Agustiono Sulasno menyampaikan bahwa upaya pembinaan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
“Pengolahan ikan bandeng menjadi otak-otak tidak hanya meningkatkan nilai jual, tetapi juga memperpanjang daya simpan sehingga lebih praktis bagi konsumen,” ujarnya kepada Media Center Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) setempat, Selasa (04/03/2025).
Desa Marengan Laok memiliki potensi pesisir yang besar dengan garis pantai sekitar satu kilometer. Selain dikenal sebagai daerah penghasil tambak garam, Marengan Laok juga menjadi sentra budidaya ikan bandeng. Melihat peluang tersebut, Poklahsar Nur Amanah berinisiatif mengolah ikan bandeng agar memiliki nilai tambah bagi perekonomian keluarga.
Ketua Poklahsar Nur Amanah Nur Siti, mengungkapkan bahwa banyak ibu-ibu di desanya yang kini terlibat dalam produksi otak-otak bandeng.
“Kebanyakan dari kami adalah ibu rumah tangga, bahkan ada yang janda. Dengan adanya pembinaan dari Dinas Perikanan, kami bisa mendapatkan keterampilan baru dan membantu perekonomian keluarga,” katanya.
Sementara itu penelaah dan perencana teknis dari Dinas Perikanan, Subadi, menyampaikan juga bahwa selain memberikan pelatihan, Dinas Perikanan juga mendukung dalam proses perizinan dan pengurusan label halal.
"Langkah ini dilakukan untuk memastikan produk yang dihasilkan memiliki standar kualitas yang baik dan dapat bersaing di pasar yang lebih luas", ujarnya.
Ke depan, Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep berharap agar olahan bandeng dari Marengan Laok dapat menjadi produk unggulan daerah.
“Kami akan terus mendukung pengembangan usaha ini, baik dari sisi pelatihan, pemasaran, maupun sertifikasi agar bisa lebih berkembang,” tambah Agustiono.
Dengan adanya pembinaan, diharapkan sektor perikanan di Kabupaten Sumenep semakin maju dan memberikan manfaat lebih besar bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga nelayan dan pelaku usaha kecil.
Sebagaimana diketahui bahwa Sumenep memiliki potensi pesisir yang kaya, dengan garis pantai yang luas, sumber daya laut melimpah, serta keindahan wisata bahari. Sektor perikanan dan pariwisata pesisir menjadi kekuatan ekonomi yang menjanjikan.
(Miko, Han)