News Room, Rabu ( 16/09 ) Jenis tanaman yang dibudidayakan di Ponpes Darussalam, Desa Bun Barat Kecamatan Rubaru, hasil kerjasama dengan PT. Setia Medika Indonesia (SMI) Jakarta, beberapa bulan terkahir mengalami penurunan hasil panen. Hal tersebut diakui Pengasuh Ponpes Darussalam, KH. Ali Ridho ketika ditemui News Room, Rabu siang tyadi (16/09) di kediamannya. Menurutnya, dari penanaman pohon jarak di areal 10 hektar pekarangan pondok, dan di areal tegalan milik masyarakat, selama musim kemarau ini hasil panennya masih sangat sedikit. Sebab, ternyata karena panasnya cuaca menyebabkan pohon jarak banyak yang kering dan gagal berbuah. “Kalau dibandingkan dengan hasil sebelum-sebelumnya, hampir separuh tanaman yang ada di lahan gagal panen. Sedangkan soal harga masih tetap berkisar Rp. 2.500 per kilogram,†ungkap Kiai Ali. Bahkan, terkadang petani masih enggan untuk menjual biji jarak kepyar kepadanya jika hanya dibawah 10 kg. Petani jarak lebih memilih mengumpulkannyua terlebih dahulu dan menjualnya ketika sudah agak banyak. KH. Ali Ridho mengatakan, pihak perusahaan terus berharap ada penambahan pengiriman biji jarak kepyar untuk kelancaran produksi perusahaannya. Namun karena keterbatasan hasil panen, sehingga pihaknya juga menunggu kiriman dari petani yang memang mendapat bantuan bibit jarak kepyar sekitar setahun lalu. Untung saja tanaman jarak kepyar ini menurut Kiai yang peduli pertanian sejak masih muda ini, masih bisa diselipkan di beberapa areal pertanian lainnya secara tumpang sari. Karena itu meskipun hasil jarak kepyar tidak terlalu tinggi, namun tidak sampai mengganggu aktifitas pertanian lainnya. (Ren, Adjie)