Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 14-07-2009
  • 620 Kali

Ketua YAPNI Karangcempaka Mewisuda 267 Siswa

News Room, Selasa ( 14/07 ) Wisuda Purna Siswa XIX di lingkungan Pondok Pesantren, dibawah Yayasan Nurul Islam Karangcampaka, Kecamatan Bluto dilaksanakan kemarin, di halaman Pondok Pesantren tersebut yang dihadiri Alim Ulama, Tokoh masyarakat, para orang tua siswa, serta undangan lainnya. Ketua YAPNI (Yayasan Pesantren Nurul Islam), K. Ilyasi Siraj SH, M.Ag mewisuda sebanyak 267 siswa siswinya yang terdiri dari PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) sebanyak 12 anak, TK 41 anak, MI 36 anak, MTs 72 anak, dan MA 106 anak. Ketua Yayasan mengungkapkan, bahwa para santri yang diasuh di Pesantrennya sebanyak 944 anak yang menuntut persaingan ketat antar lembaga pendidikan, utamanya dalam sain dan teknologi, sehingga Ponpes Nurul Islam mampu bersaing mengimbangi tuntutan zaman. Sementara itu Bupati Sumenep, KH. Moh. Ramdlan Siraj, SE, MM dalam sambutannya mengatakan, keyakinan dan kebanggaan sebagai ungkapan rasa syukur saja, sehingga tidak terjebak dengan kegiatan rutinitas belaka, yang akan menghilangkan arti dan makna acara wisuda pada saat ini. Yang sangat penting adalah proses Kegiatan Belajar dan Mengajar (KBM) sebagai bentuk Bittaallim Wattarbiyah tetap eksis mengemban tugas dan amanah yang diembannya dari masyarakat. Sebab, lanjut Bupati, wisuda ini akan memberikan arti dan makna yang sangat penting, bilamana para orang tua yang mengamanahkan pada Ponpes ini tetap ingat dan penuh perhatian, demi terpenuhinya kebutuhan anaknya didalam menuntut ilmu. Untuk itu diharapkan, agar para santri boleh mencari sain dan teknologi, tapi ingat baca Al-Qur’an dan kitabnya yang menjadi ciri Pondok Pesantren itu tidak sampai hilang atau dengan kata lain, tidak tahu ngaji. Karena hal ini sangat memalukan. Pada acara ini juga disampaikan ceramah agama oleh KH. Hasan Huda dari Lumajang yang mengupas tentang Tapakkur dan Tasyakkur yang didasarkan pada manfaat dan barokahnya suatu ilmu yang tetap meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT, sehingga segala bentuk kehidupan dan penghidupannya semata-mata mengharapkan keridhaan Allah SWT. ( Mur, Esha )