
Media Center, Kamis ( 14/12 ) Untuk menuju satu data Indonesia yang dibutuhkan khususnya berkaitan dengan sasaran program dalam upaya pengurangan jumlah tengkes di Kabupaten Sumenep, USAID ERAT sebagai mitra Pemerintah Kabupaten Sumenep kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD) Pemadanan data Stunting Dengan Data RTLH , Air Minum dan Sanitasi.
Kegiatan FGD kali ini menghadirkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang (PUTR) kabupaten Sumenep, Ir. Eri Susanto, MT, dan Plt. Kepala Bappeda Kabupaten Sumenep, Drs, Yayak Nurwahyudi, M.Si, serta diikuti sejumlah OPD terkait dari Dinas komunikasi dan Informatika, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, Dinas Kesehatan dan KB, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, para pendamping program masing-masing OPD dan sejumlah lembaga terkait lainnya, bertempat di hotel El Malik Sumenep, Kamis (14/13/2023).
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang (PUTR) kabupaten Sumenep, Eri Susanto, mengungkapkan kegiatan Pemadanan Data Stunting Dengan Data RTLH Air Minum Dan Sanitasi penting dilakukan untuk mengetahui wilayah mana saja yang banyak terjadi stunting sehingga bisa dilakukan program intervensi kebijakan melalui kegiatan penyediaan sarana prasarana yang dibutuhkan untuk mengurangi jumlah stunting tersebut.
"Melalui data yang ada nantinya dapat di jadikan rujukan untuk sasaran wilayah mana saja yang perlu dilakukan upaya untuk mengurangi jumlah stunting tersebut," ungkapnya.
Diakui, jika nantinya di wilayah tersebut memerlukan sanitasi agar masyarakat tidak membuang air besar sembarangan, sehingga air bersih yang ada tidak terkontaminasi. Sehingga dilakukan pembangunan MCK yang standard, untuk tidak mencemari lingkungan.
Begitu pula ketika membutuhkan air bersih perlu dilakukan bantuan perpipaan, agar yang diminum dan dikonsumsi setiap hari oleh masyarakat menjadikan sehat, sehingga kedepannya bisa berdampak berkurangnya angka tengkes.
"Jadi kita terus upayakan dengan intervensi untuk membangun infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat di sejumlah wilayah di KabuahSumenep untuk mengurangi jumlah tengkes hingga menjadi zero," tandasnya.
Sementara, Distrik Fasilitator USAID ERAT Kabupaten Sumenep Devi Ratna Handini, mengungkapkan, FGD Pemadanan Data Stunting Dengan Data RTLH Air Minum dan Sanitasi penting dilakukan bersama per pada program kerja berikutnya.
"Melalui pemadanan Data Stunting terhadap beberapa data yang diambil dari OPD ternyata banyak hal perlu untuk didiskusikan bersama," ujarnya.
Selain untuk membandingkan data yang ada sekaligus nantinya bisa dilakukan cek kembali terhadap data yang ada, baik di internal lembaga maupun data pembanding lainnya. Sehingga, dapat dilakukan perbaikan data maupun verifikasi data untuk keperluan ubdate data yang dibutuhkan guna mendukung program kerja khususnya dalam hal upaya pengurangan jumlah tengkes di Kabupaten Sumenep.
"Selain bisa dilakukan bahan masukan perencanaan penganggaran bagi yang berkepentingan, juga bisa melihat data yang ada untuk dilakukan pengecekan ulang apakah data yang sudah ada sesuai dengan kondisi di lapangan," tambahnya.
Bahkan, untuk mencermati data-data yang berbeda dari masing-masing lembaga pengampu, menurut Devi, perlu adanya pertemuan lanjutan, misalnya dengan ngopi bareng tiga bulan sekali, termasuk dengan para pimpinan masing-masing OPD yang ada. Sehingga, program satu data di Kabupaten Sumenep sukses sesuai yang diharapkan. ( Ren, Fer )