Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 29-08-2008
  • 641 Kali

LSM Fikkri Sumenep Bantu Anak Tak Mampu

News Room, Jum’at ( 29/08 ) Jika saat ini banyak Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang bergerak di bidang kontrol sosial, hukum, tata pemerintaan dan berbagai kegiatan lainnya. Namun LSM Forum Independen Keadilan Kesejahteraan Republik Indonesia (FIKKRI) Sumenep malah memilih lebih menfokuskan pada kegiatan sosial. Dalam kegiatan sosial yang dilaksanakan LSM FIKKRI Sumenep, yakni memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat dan melaksanakan khitanan massal di beberapa tempat di Sumenep kepada anak kurang mampu. Menurut Ketua DPD LSM FIKKRI Sumenep, KH. Khairul Amin, SH mengungkapkan, pihaknya menggandeng berbagai elemen dalam melaksanakan kegiatan sosial. Sebenarnya tegas KH. Khairul, kegiatan pengobatan gratis dan khitanan massal bagi anak tidak mampu itu sudah dilaksanakan sejak tahun 2006 lalu. ‘’Kami melakukan kegiatan sosial ini, bekerjasama dengan tokoh masyarakat setempat. Dan setiap minggu dilaksanakan pada 2 sampai 3 titik, di masing-masing titik sebanyak 25 sampai 50 anak,’’ujar suami dr. Hj. Dwi Reknani, M.Kes, Kepala Puskesmas Batuputih ini ketika ditemui News Room di Rumdis Puskesmas Batuputih, Jum,at pagi (29/08). Beberapa Kecamatan di Sumenep yang menjadi sasaran kegiatan sosialnya, seperti Kecamatan Gapura, Dungkek, Batang-batang, Batuputih, Dasuk serta Kecamatan Kota Sumenep. Dan hingga saat ini sudah sekitar 1.200 anak yang mendapat khitan. Bahkan menurut KH. Khairul, disamping itu mereka juga diberi uang saku sekedarnya kepada anak yang di khitan, agar ada rasa senang ketika melaksanakan sunnah Rasul itu. Ditanya darimana anggaran pelaksanaan kegiatan sosial, menurut KH. Khairul, disamping memang ada program dari LSM FIKKRI pusat yang memang masih tidak seberapa, namun dirinya bersama isterinya yang kebetulan seorang dokter tersentuh untuk meringankan beban sesama yang kurang memiliki kemampuan ekonomi. Yang jelas, tegas KH. Khairul Amin, kegiatan sosial yang dilakukan tidak ada unsur politis dan kepentingan lain. Meski dirinya juga pengurus salah satu Parpol, tapi hanya sekedar menggugah rasa kebersamaan dan menjalin silaturrahmi dengan sesama. ”Meskipun kami tidak punya apa-apa dalam kehidupan ini, yang penting kami bisa berguna bagi sesama dan di Ridhoi-Nya,”pungkasnya. ( Ren, Esha )