Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 28-01-2024
  • 260 Kali

PCNU Sumenep Gelar Tadarus Pemikiran Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari

Media Center, Ahad (28/01) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sumenep menggelar Tadarus Pemikiran Hadratussyaikh KH Muhammad Hasyim Asy'ari. Kegiatan dalam rangka peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-101 NU itu digelar di Aula Al-Ikhlas Kemenag Sumenep, Ahad (28/01/2024).

Ketua PCNU Sumenep, KH A Pandji Taufiq mengatakan bahwa tadarus pemikiran adalah salah satu ikhtiar membuka cakrawala pemahaman dan keilmuan pengurus NU di semua tingkatan.

"Silaturrahim kita kali ini sangat spesial, karena mengkaji pemikiran Mbah Hasyim kepada dzurriyahnya langsung, Gus Kikin Pengasuh PP Tebuireng," ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut, Gus Kikin, cicit Mbah Hasyim, menyampaikan bahwa Mbah Hasyim mulai bergulat dalam gerakan perlawanan melawan penjajah sejak sepulang dari Mekkah.

"Mbah Hasyim adalah sosok yang sangat kompleks. Ia bukan hanya pendiri NU, melainkan juga pemersatu umat Islam Indonesia. Ide-idenya telah banyak memberikan manfaat untuk persatuan umat Islam, bangsa dan kemanusiaan," kata Gus Kikin.

Sementara itu, Kiai A'la, salah satu santri alumni Pesantren Tebuireng, mengatakan bahwa NU sebagai organisasi sosial keagamaan yang didirikan oleh Mbah Hasyim berlandaskan paham Ahlussunah wal Jamaah (Aswaja). Memilih Aswaja bukan tanpa sebab, karena nilai dan ajarannya memiliki sanad yang jelas kepada Rasulullah SAW.

"Islam Aswaja adalah Islam yang memiliki sanad keilmuan sampai ke Rasulullah. Secara teologis dan historis, nilai-nilai Aswaja dapat dipertanggungjawabkan," terangnya.

Tadarus Pemikiran Hadratussyeikh KH Muhammad Hasyim Asy'ari ini diikuti oleh ratusan pengurus dan aktivis NU dari berbagai tingkatan.

Salah satu aktivis NU Sumenep yang sekaligus Ketua Bawaslu Jawa Timur, A Warits, mengatakan bahwa sosok Mbah Hasyim bukan hanya penggerak sekaligus pendiri NU. Lebih dari itu, ide-idenya telah banyak memberikan manfaat untuk persatuan umat Islam, bangsa dan kemanusiaan.

"Jadi itu yang selanjutnya saya pikir muncullah ide lanjutan dari murid-murid beliau, seperti Kiai Mahfud Shiddiq mencetuskan ukhuwah islamiah, wathaniyah, basyariah, nahdliyah dan sunniyah. Nah itu sebenarnya berakar dari ide Mbah Hasyim pertama ketika dulu berpidato saat berdirinya NU," ungkap mantan Sekretaris PCNU Sumenep tersebut.

(Miko, Han)