News Room, Selasa (30/10) Harga daging sapi dipasar tradisional di Kabupaten Sumenep, pada Selasa (30/10) ini, tembus diangka Rp 90 ribu dari sebelumnya Rp 80 ribu per kilogram. Berdasarkan hasil pantauan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumenep, di Pasar Anom dan Pasar Bangkal, Kecamatan Kota, kenaikan harga hanya terjadi pada daging sapi saja. Kabid Perdagangan Disperindag Sumenep, Heni Yulianto, menjelaskan, kenaikan harga daging sebesar Rp10 ribu itu, dipicu berkurangnya pedagang daging sapi dipasaran. “Jadi, faktor naiknya harga daging sapi ini, bukan karena persediaan barangnya habis. Tapi, disebabkan sedikitnya pedagang yang menjual daging sapi. Akibatnya, harga melonjak tajam sampai Rp 90 ribu per kilogram,” kata Heni, Selasa (30/10). Heni mengaku heran dengan naiknya harga daging sapi tersebut, sebab tidak seperti biasanya. “Kalau pengalaman tahun kemarin, pasca hari raya Idul Adha biasanya harga daging kembali normal. Tapi sekarang justru setelah lebaran kurban, harga daging sapi mengalami kenaikan. Mudah-mudahan harga ini tidak berlangsung lama. Dan, kam pun akan terus memantau perkembangan harga khususnya daging sapi,” terangnya. Untuk komoditas lainnya, kata Heni, tidak ada perubahan harga, baik beras premium merk ikan paus tetap Rp 197 ribu per 25 kilogram. “Kemudian diikuti minyak goreng curah juga tetap Rp 10 ribu per kilogram. Gula pasir putih tidak ada perubahan harga Rp 11.500 per kilogram, dan cabe merah besar tetap Rp 10 ribu per kilogram,” ungkapnya. Sedangkan, daging ayam kampung mengalami penurunan harga, dari Rp70 ribu menjadi Rp 65 ribu per kilogram, dan daging ayam broiler juga turun harga, dari Rp28 ribu ke Rp 26 ribu per kilogram. (Nita, y02k)