Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 15-05-2008
  • 681 Kali

Pelaksanaan UAS-BN Di Sumenep Berlangsung Aman

News Room, Kamis ( 15/05 ) Pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah Berstandard Nasional (UAS-BN) yang dilaksanakan bagi Siswa Kelas VI Sekolah Dasar di Kabupaten Sumenep, yang berlangsung sejak tanggal 13 hingga 15 Mei 2008 relatif lancar dan aman. Terbukti, dari pantauan News Room di beberapa sekolah yang ada di seputar Kecamatan Kota terlihat biasa-biasa saja dan tidak ada kejadian yang berarti apalagi hingga mengganggu pelaksanaan UAS-BN. Hal itu diakui beberapa Kepala Sekolah SD Negeri di Desa Kolor, Kelurahan Bangselok dan Desa Pandian Kecamatan Kota Sumenep. Kepala SDN Kolor II, Drs. Moh. Saleh misalnya, mengaku pelaksanaan UAS-BN di sekolahnya yang merupakan Sekolah Berstandar Internasional (SBI) satu-satunya untuk tingkat Sekolah Dasar di Sumenep ini, memang sudah berlangsung lancar dan aman. Menurutnya, para siswa sebanyak 61 orang tidak mengalami kendala yang berarti, dan dapat melaksanakan soal-soal ulangan dengan tertib dan lancar. Hal itu tegas Saleh, karena jauh-jauh sebelumnya siswa sudah mempersiapkan diri menghadapi ujian akhir dengan mendapat bimbingan khusus dari para guru pengajar di sekolah. Hal yang sama juga disampaikan Kepala Sekolah SDN Bangselok I, Ach. Sadik. Menurutnya, dari 85 siswa yang mengikuti UAS-BN di sekolahnya juga telah melaksanakan ujian dengan aman dan lancar. Dan tidak ada siswa satupun yang merasa tertekan dalam mengikuti ujian meskipun diawasi oleh guru pengawas dari sekolah lain. Menurut Sadik keberhasilan siswa dalam melaksanakan ujian tidak hanya tergantung dari sekolah, namun tiga pilar yang harus mendukung, yakni, orang tua siswa, guru dan lingkungan dimana siswa tinggal. Pernyataan yang sama juga disampaikan Kepala Sekolah SDN Pandian I, Abdul Latif, yang menyatakan sebanyak 55 siswa kelas VI yang mengikuti ujian tidak mengalami kendala apapun. Disamping memang siswa sebelumnya telah dipersiapkan baik mental maupun spiritualnya, para pengawas juga sebelumnya diberikan bekal untuk tidak membawa HP kedalam kelas yang dikawatirkan mengganggu kelancaran pelaksanaan ujian yang baru diterapkan untuk siswa SD tersebut. Latif berharap kedepan pelaksanaan UAS-BN akan bisa terlaksana dengan lebih baik, meskipun nilai UAS-BN tidak menjadi ukuran kelulusan siswa, namun tetap diserahkan kepada nilai sehari-hari siswa di sekolah. ( Ren, Esha )