Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 24-04-2012
  • 426 Kali

Pembangunan Pasar Anom Mangkrak, Komisi B DPRD Pasrah

News Room, Selasa (24/04) Pimpinan Komisi B DPRD Sumenep, tidak bisa berupaya apapun atau pasrah saja, terhadap mangkraknya pembangunan Pasar Anom Baru, akibat hasil pekerjaan proyek tahap pertama diduga menyalahi syarat teknis atau kontrak. Ketua Komisi B DPRD Sumenep, Ir. Bambang Prayogi menjelaskan, pencarian solusi atas polemik pembangunan Pasar Anom Baru tahap pertama itu, sulit dilakukan. “Tidak ada upaya yang bisa kami lakukan. Komisi B DPRD Sumenep hanya pasrah saja sambil menunggu hasil penelitian yang sedang dilaksanakan oleh Tim ITS Surabaya. Solusi tidak ada, ya kami hanya anjurkan secepatnya polemik itu diselesaikan oleh eksekutif,”kata Bambang, di Sumenep, Selasa (24/04). Polemik yang melanda pembangunan Pasar Anom Baru tahap pertama, kata Bambang menandakan satuan kerja maupun pelaksana proyek kurang paham akan pekerjaannya. “Sejak awal, sebelum pekerjaan proyek dilaksanakan, kami selaku Komisi B DPRD Sumenep sudah meminta, agar proyek tersebut ditunda karena waktunya sangat mepet. Tapi, ternyata mereka yakin selesai tepat waktu. Hasilnya ya terjadi polemik, ujung-ujungnya pedagang yang dirugikan,”ujarnya. Bambang mengaku prihatin akan nasib para pedagang di Pasar Anom Baru Sumenep. Disamping lahan pasar menyempit, kondisinya pun morat-marit, karena sebagian lokasi tergerus pembangunan pondasi Pasar Anom Baru, yang ternyata mangkrak. “Lagi-lagi pedagang harus menanggung risiko dari pelaksanaan proyek tersebut. Kami pun tak bisa berkutik. Ditambah hasil penelitian dari Tim ITS tidak kunjung diterima Komisi B DPRD Sumenep,”terangnya. Oleh karena itu, Bambang mewanti-wanti pada satuan kerja, agar tidak melanjutkan pelaksanaan proyek pembangunan Pasar Anom Baru tahap kedua. “Tuntaskan dulu polemik pembangunan tahap pertama. Kalau sudah tuntas, baru dilanjutkan. Biarkan anggaran mandek di kas daerah, dari pada dalam pelaksanaan menuai persoalan,”ungkapnya. Proyek pembangunan Pasar Anom Baru Sumenep, pasca kebakaran tahun 2007 lalu, diprediksi bakal menghabiskan anggaran hingga Rp. 42 milyar. Mega proyek tersebut dibagi dalam 3 tahap. Tahap pertama dianggarkan dalam tahun anggaran 2011, sebesar Rp. 8,1 milyar. Sedangkan tahap kedua dianggarkan dalam APBD 2012 sebesar Rp. 17 milyar, dan kekurangannya akan dianggarkan kembali pada tahun 2013 mendatang. Proyek pembangunan Pasar Anom Baru tahap pertama berdasarkan laporan konsultan proyek, ada beberapa pekerjaan yang tidak sesuai spesifikasi. Misalnya pekerjaan tiang pancang, seharusnya kedalamannya mencapai 12 meter, ternyata yang dikerjakan hanya 6 meter. Temuan tersebut ditindak lanjuti dengan pengujian pondasi tiang dalam yang dilakukan tim dari ITS Surabaya. ( Nita, Esha )