Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 28-02-2013
  • 702 Kali

Puluhan Tenaga Medis RSUD Sumenep Mogok Kerja

News Room, Kamis ( 28/02 ) Puluhan tenaga medis, mulai dari perawat dan dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Moh. Anwar Sumenep, Kamis (28/02) pagi, melakukan aksi mogok kerja. Aksi ini sebagai bentuk protes atas tindak kekerasan terhadap perawat disalah satu ruangan di RSUD Sumenep, oleh keluarga pasien, pada Rabu (27/02) sore. Akibat aksi tersebut, pelayanan pasien di rumah sakit tersebut terbengkalai, dan harus dijaga aparat kepolisian. Salah seorang perawat senior yang ikut aksi mogok kerja, Sri Astutik, mengatakan, tenaga medis sering mendapat perlakuan tak menyenangkan dari keluarga pasien, mulai dari dipukul, diancam dan lain sebagainya. “Ini yang membuat kami mogok kerja. Disatu sisi kami dituntut memberikan pelayanan terbaik kepada pasien. Tapi, kami tidak mendapat jaminan keamanan disaat mendapat perlakuan kekerasan dari keluarga pasien,”kata Astutik, ketika berorasi di RSUD Sumenep, Kamis (28/02). Oleh karena itu, tenaga medis menuntut supaya manajemen rumah sakit memberi jaminan keamanan dan kenyamanan kepada tenaga medis dalam menjalankan tugas. “Jaminan keamanan bagi kami sangat perlu. Karena, akhir-akhir ini tenaga medis, utamanya perawat sering mendapat ancaman dari keluarga pasien tanpa alasan yang jelas. Kalau dalam satu pekan ternyata manajemen tidak ada perubahan, maka kami akan melakukan aksi mogok kembali,”terangnya. Sementara, Direktur RSUD Sumenep, dr. H. Fitril Akbar, ketika menemui tenaga medis yang mogok kerja berjanji akan melakukan pembenahan termasuk membuat perjanjian keamanan dengan keluarga pasien yang masuk ke rumah sakit. “Secepatnya kami perbaiki manajemen di rumah sakit ini. Termasuk pembuatan surat perjanjian bagi keluarga pasien disaat akan melakukan rawat inap di RSD Sumenep,”ungkapnya. Usai ditemui pimpinan rumah sakit Sumenep, para tenaga medis akhirnya membubarkan diri dan melanjutkan kembali melayani pasien sambil menggerutu. ( Nita, Esha )