News Room, Senin ( 22/04 ) Pembangunan Kependudukan Dan Keluarga Berencana (KB) merupakan program lintas sektor (wide sector approach). Sehingga dalam pelaksanaannya, tidak bisa bekerja sendiri. Dan pelayanan di lapangan banyak ditentukan oleh berbagai sektor dan program lain serta organisasi profesi maupun LSM. Hal tersebut ditegaskan Asisten Pembangunan dan Ekonomi, Ir. H. M. Syahrial, M.Si pada Rapat Kerja Daerah Pembangunan Kependudukan dan Keluarga Berencana Tahun 2013, di Hotel Utami Sumenep, Senin (22/04). Menurutnya, proses pembangunan di Kabupaten Sumenep di masa mendatang telah menjadi komitmen bersama, yakni pembangunan yang berwawasan kependudukan (population mainstreaming). “Melalui forum ini harus melakukan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan kependudukan dan keluarga berencana yang telah dilakukan selama ini, sekaligus mencari langkah terbaik guna menjadi acuan pada tahun mendatang.”ujarnya. Ditambahkan, tantangan di bidang kependudukan sangat berat. Kalau dulu kita berupaya mengatasi laju pertumbuhan yang begitu tinggi, yang dibuktikan dengan kuantitas penduduk yang semakin meningkat, tetapi kedepan ada perubahan paradigma yang tidak kalah susahnya yakni mengubah mainset dan pola pikir kita bagaimana meningkatkan kualitas hidup penduduk. Dijelaskan, dalam beberapa tahun terakhir, penanganan masalah kependudukan di Sumenep mengalami keberhasilan yang sangat signifikan. Laju pertumbuhan penduduk di Kabupaten Sumenep hanya 0,56 persen per tahun dan berada di bawah rata-rata laju pertumbuhan Provinsi Jawa Timur yang mencapai 0,76 persen. Dari data yang ada pada tahun 2010 jumlah kematian ibu mencapai 28 orang dan menurun pada tahun 2011 menjadi 8 orang. Angka kematian ibu pada tahun 2010 mencapai 194 per 100 ribu keluarga dan menurun pada tahun 2011 menjadi 107 per 100 ribu kelahiran. “Secara keseluruhan, meskipun laju pertumbuhan kita rendah tetapi kualitas hidup juga masih rendah. Padahal yang ideal, laju pertumbuhan rendah tetapi indeks kualitas hidup tinggi.”tambahnya. Karena itu diharapkan melalui petugas KB di lapangan terus intens mensosialisasikan manfaat KB kepada masyarakat. Yang tujuan utama program Keluarga Berencana adalah bukan untuk membatasi kelahiran, namun mengatur dan merencanakan kelahiran yang baik sehingga akan berdampak pada kualitas anak, ibu dan seluruh anggota keluarga yang pada akhirnya percepatan kesejahteraan masyarakat dapat dicapai. Sementara Kepala BPMP-KB Kabupaten Sumenep, H. Ach. Masuni, SE, M.Si mengungkapkan, kegiatan Rakerda Kependudukan dan KB tersebut bertujuan untuk mengetahui kondisi dan pencapaian program KB dan KS di tingkat Desa, Kecamatan dan Kabupaten. Serta tersusunnya rencana kerja dan strategi program KB dan KS tahun 2013. “Dalam kegiatan ini dilakukan evaluasi program KB dan KS tahun 2011 (Bidang KB/KS) serta rencana operasional, kebijakan dan strategi penggarapan kinerja tahun 2013 (BKKBN).”ujarnya. ( Ren, Fery )