Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 31-08-2024
  • 490 Kali

SDN Pangarangan 3 Gelar Dies Natalis ke-93 Tampilkan Topeng Dalang Bertajuk

Media Center Sabtu ( 31/08 ) SDN Pangarangan 3 Kecamatan Kota Kabupaten Sumenep, merayakan Dies Natalis ke-93 bertajuk "Rokat Pakarangan" (rokat bumi), dengan penampilan topeng dalang kolaborasi siswa.

Hadir dalam kegiatan tersebut Sekcam Kota Parman, S.Sos, dari Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep (Buhari, M.Pd), Komite Sekolah (Rahman), para guru, wali murid dan undangan lainnya, tampak antusias menikmati suasana Dies Natalis dipenuhi sajian nasi tumpeng yang dikelilingi lilin.

Wabup Sumenep, Hj. Dewi Khalifah, SH, MH, menyampaikan terima kasih dan dukungannya atas dilaksanakannya Dies Natalis SDN Pangarangan 3 yang dikemas penuh dengan suasana tradisional serta menyajikan kesenian topeng dalang sebagai budaya bangsa yang memang harus terus dilestarikan agar dapat dikenal hingga masa yang akan datang.

"Kita dapat melihat banyak pelajaran yang bisa dipetik dari cerita dalam penampilan topeng dalang tadi, jika tidak ada anak-anak tidak akan mengenal justru lebih senang dengan budaya luar yang masuk," ujarnya.

Diakui Wabup jika saat ini banyak anak-anak yang tidak mengidolakan tokoh-tokoh yang ada dalam pewayangan. Karena, dianggap tidak bagus dan seperti asing apalagi dengan bahasa Madura sudah tidak banyak dipakai dan dimengerti oleh generasi muda.

Bahkan, menurut Nyai Efa panggilan akrab Wabup Sumenep ini, bahwa banyak anak sudah tidak bisa membedakan tingkatan dalam bahasa Madura sebagai bahasa ibu yang memiliki makna bahasa halus juga makna adab.

Karenanya, diharapkan bahasa Madura perlu terus dilestarikan khususnya bagi generasi muda dikenalkan dengan bahasa Madura sejak usia dini.

"Semoga apa yang sudah dilaksanakan oleh SDN Pangarangan 3 ini dapat menjadi contoh bagi sekolah lainnya bagaimana melestarikan budaya dan bahasa Madura yang baik dan benar," tandasnya.

Sementara Kepala SDN Pangarangan 3, Zainal, S.Pd, menyampaikan, sekolahnya memang melaksanakan Dies Natalis dengan nuansa yang berbeda setiap tahun, menampilkan talenta yang dimiliki siswa-siswinya. Dan kali ini kegiatannya bertajuk "Rokat Pakarangan" (Rokat Bumi) SDN Pangarangan 3.

"Kegiatan ini tidak hanya memperingati sejarah panjang sekolah, tetapi juga menanamkan nilai-nilai tradisi lokal kepada para siswa sebagai bagian dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)," jelasnya.

Dikatakan, sekolah yang didirikan pada 31 Agustus 1931 oleh Raden Muhammad Saleh Werdisastro ini, dahulu dikenal dengan nama Sumekar Pangabru, sebuah sekolah swasta pertama yang diperuntukkan bagi rakyat jelata pada masa penjajahan Belanda.

Dan sampai sekarang keturunannya masih ada seperti halnya Drs. Moh. Saleh yang merupakan mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep.

"Rokat Pakarangan sendiri merupakan sebuah upacara syukur dan doa yang memiliki makna mendalam sebagai wujud rasa syukur atas nikmat yang telah diterima serta harapan agar generasi penerus dari SDN Pangarangan 3 dapat menjadi orang-orang sukses yang bermanfaat bagi bangsa, negara, dan agama," paparnya. ( Ren, Fer )