Media Center, Senin ( 06/06 ) Masa pandemi telah memberikan pelajaran berarti khususnya bagi para guru dan siswa untuk tetap semangat dan tidak boleh menyerah dengan kondisi apapun.
Hal itulah yang membuat seorang guru kelas 5 di SDN Bakeong II Kecamatan Guluk-guluk Kabupaten Sumenep, Anis Nur Laili, S.Pd., semakin bersemangat untuk tetap memberikan yang terbaik bagi siswa-siswinya.
Meskipun harus melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau Dalam Jaringan (Daring), banyak kendala yang harus dicarikan solusi agar anak tetap bisa belajar.
Apalagi, selain kondisi sekolah yang berada di pelosok. Juga banyak anak dan orang tua tidak memiliki gadget untuk sarana belajar di rumah.
Maka terpaksa melakukan kunjungan ke rumah siswa. Dan untungnya rumah mereka, banyak yang berdekatan sehingga dibuat jadwal kunjungan, misalnya hari ini berkumpul di rumah siswa A, dan siswa yang lainnya juga berkumpul di sana.
“Kami berkunjung ke rumah siswa, untuk menerangkan satu-persatu materi pelajaran kepada anak-anak agar tidak sampai ketinggalan dan ini saya lakukan sejak awal pandemi lalu,” jelas Anis, Senin (06/06/2022).
Beruntungnya Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep bekerja sama dengan Tim Inovasi Jawa Timur melaksanakan Workshop Fasilitator Inovasi dalam rangka Gerakan Literasi Baca, Tulis dan Hitung (Gisi Balistung).
Anis yang dipercaya mewakili guru lainnya mengikuti kegiatan tersebut termotivasi dan memiliki semangat untuk menerapkannya di sekolahnya.
Pihaknya bersyukur selain diterapkan di dalam kelas, hasil workshop tersebut juga disosialisasikan dengan beberapa guru di Kecamatan Guluk-guluk.
Mulai dari membuat alat peraga, metode pembelajaran, kemudian disampaikan kepada guru-guru yang lain hingga memiliki semangat pula menerapkannya di sekolah masing-masing.
“Dari hasil workshop tersebut, saya mendapatkan teman-teman guru yang memiliki semangat tinggi sehingga dapat memotivasinya. Melalui grup WA sebagai sebuah wadah untuk sharing, saling membimbing, berbagi pengetahuan dan berbagi pengalaman,” tandasnya.
Dari pengalaman berharga itulah, Anis dapat belajar menulis hingga kemudian ikut serta dalam lomba esai. Dengan mengangkat metode belajar yang dapat membangkitkan semangat anak-anak dalam belajar selama pandemi. Yakni, dengan mengadakan pembelajaran di luar kelas, mengajak mereka kembali ke alam, dan rupanya usaha tersebut berhasil untuk membangkitkan semangat belajar mereka.
Dan hasilnya, kegiatan pembelajaran yang dituangkan ke dalam tulisan dan diikutsertakan dalam lomba tersebut, berhasil membawanya masuk di grand finalis (3 besar) National Innovative Teacher Competition (NITeC) 2022 yang diadakan oleh ISS Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Ilmu Pengetahuan Alam (P4TK IPA).
Diakui Anis, jika sebelumnya, di 2021 lalu dirinya juga meraih medali emas Lomba Olimpiade Guru Sains untuk pelajaran IPA yang diselenggarakan oleh Klinik Pendidikan MIPA tingkat nasional.
Ia mengakui, motivasi mengikuti berbagai lomba sebenarnya juga timbul dari semangat siswa-siswinya yang selama ini sudah banyak memiliki prestasi.
Bahkan, sebelum pandemi dalam lomba sains sejak 2018, dua siswa dari tingkat SD sudah 2 kali maju ke tingkat nasional dan berhasil mendapatkan medali perak di Olimpiade Sains Nasional (OSN),,..
“Dari prestasi siswa, kami juga terus berpikir agar tidak hanya siswa yang berprestasi, tapi gurunya bagaimana agar bisa mengikuti lomba-lomba sains sehingga jiwa unggul juga tertanam pada diri siswa,” pungkasnya. ( Ren, Fer )