Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 01-06-2010
  • 486 Kali

Seorang Balita 4 Tahun Menderita Gizi Buruk

News Room, Selasa ( 01/06 ) Seorang balita yang masih berusia 4 tahun, bernama Asror Rafiqi, warga Dusun Laok Lorong, Desa Andulang, Kecamatan Gapura, menderita gizi buruk. Akibatnya, kondisi tubuh putera kedua dari pasangan suami-istri Sahnan (39) dengan Hosna (38) warga setempat, sangat memprihatinkan. Setiap hari, Rafiqi hanya bisa mengeluh kesakitan diatas gendongan kedua orang tuanya. Dan, berat badan yang dimiliki Rafiqi ini hanya 9,4 kilogram, padahal berat badan seusianya mestinya sekitar 15 kilogram. Menurut Sahnan, ayah Rafiqi, menceritakan, sejak berusia 4 bulan, Rafiqi sudah mengidap penyakit yang tidak wajar. Awalnya keluar bintik-bintik merah disebagian tubuhnya, namun ketika berusia 8 bulan, seluruh tubuhnya terdapat bintik-bintik merah. “Setelah itu, Rafiqi merasa kesakitan dibagian perut yang disertai panas tinggi. Akhirnya, kami membawanya ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Gapura. Sesuai hasil pemeriksaan tenaga medis, anak saya menderita gizi buruk,”kata Sahnan, pada wartawan di kediamannya, Selasa (01/06). Penyakit yang diderita Rafiqi itu, kata Sahnan, terus bertambah meski sudah mendapat perawatan dari Puskesmas setempat, dengan diberi asupan gizi berupa susu gratis. Penyakit yang baru dirasakan Rafiqi, yakni menyerang tulang. “Kami sudah berusaha membawanya ke rumah sakit, tapi karena ketidak mampuan perekonomian, terpaksa Rafiqi hanya dirawat dirumah saja. Saya hanya seorang nelayan, yang penghasilannya tidak tentu. Dari mana lagi untuk mendapat uang mengobati anak saya yang memang memerlukan pengobatan secara terus-menerus,”ungkapnya. Sementara, Kepala UPT Puskesmas Gapura, dr. Nurul Hayati membenarkan, kalau Rafiqi itu memang menderita infeksi gizi buruk. “Rafiqi itu memang menderita gizi buruk. Dan, kondisi berat badannya tidak stabil, dalam artian naik turun. Dimungkinkan ini karena faktor infeksi dan penyakit yang menyertai, penyakit gizi buruk tersebut memang komplek, sehingga butuh perhatian serius dari kedua orang tua serta tenaga medis,”ungkapnya menuturkan. dr. Nurul menambahkan, pihaknya memang sudah memberikan asupan gizi berupa pemberian susu, namun hanya berlangsung hingga bulan Agustus 2009 lalu. “Untuk tahun 2010 ini, kami masih berusaha mengajukan bantuan serupa. Semoga bantuan tersebut secepatnya bisa disetujui, agar asupan gizi bagi Rafiqi bisa terpenuhi,”ujarnya. ( Nita, Esha )