Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 12-02-2012
  • 647 Kali

Siapkan Dana Rp. 17,4 Triliun Untuk Rehab Berat Sekolah

News Room, Senin ( 13/02 ) Pemerintah manargetkan program kegiatan rehab sekolah tuntas hingga tahun 2013 mendatang. Untuk itu, pemerintah menyiapkan dana senilai Rp. 17,4 triliun. Demikian diungkapkan MH Said Abdullah, anggota Badan Anggaran (Banggar) DPR- RI, ketika memberikan bantuan di SDN Kepanjin, Sumenep, Senin (13/2) pagi. “Besaran anggaran untuk rehab berat sekolah itu, sesuai kesepakatan antara Banggar dan Kementerian Keuangan, termasuk Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,”katanya. Menurut Said, pihaknya sudah bersepakat, bahwa hingga tahun anggaran 2013 tidak ada lagi sekolah yang rusak. Sebab, secara berturut-turut selama 2 tahun kedepan, Pemerintah menganggarkan program rehab berat sekolah sebesar Rp. 17, 4 triliun dengan rincian, tahun ini sebesar Rp. 9, 1 triliun, dan sisanya sekitar Rp. 8,3 triliun pada tahun anggaran 2013. “Dengan anggaran tersebut, pada tahun 2014 pemerintah tidak lagi disibukkan dengan perbaikan atau rehab berat sekolah. Semua fasilitas pendidikan utamanya gedung tidak boleh bermasalah lagi dengan alasan kondisi buruk,”terangnya. MH Said mengungkapkan, besaran anggaran itu, diperuntukkan rehab gedung sekolah yang ada dibawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) dan Kementrian Agama (Kemenag). Hanya saja, sesuai kesepakatan Kemenag dan Banggar DPR-RI, antara Disdik dan Kemenag ada perbedaan bagian dana rehab tersebut. “Untuk dana rehab bagi sekolah dibawah naungan Kemenag sebesar 20 persen dari anggaran yang telah disepakati, karena Kemenag merupakan lembaga vertikal dari pemerintah pusat,”ungkapnya. Kemudian, ketika ditanya terkait kondisi pendidikan di Sumenep, MH Said menilai terjadi ketimpangan antara guru dan anak didik. “Di Sumenep ini, guru lebih banyak jumlahnya dari pada anak didiknya, lain lagi kondisi kualitas pendidikan yang selama ini terus menerus ada penurunan kualitas. Tapi kami tidak tahu jumlah perbandingannya. Mungkin ini disebabkan belum adanya penataan yang signifikan,”pungkasnya. ( Nita, Esha )