Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 26-03-2022
  • 805 Kali

Tim Inovasi Jatim Laksanakan Monev ke Sejumlah SD di Sumenep

Media Center, Sabtu ( 26/03 ) Tim Inovasi Jawa Timur (Jatim) melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) ke sejumlah sekolah di enam kecamatan di Kabupaten Sumenep.

Monev tersebut dilakukan dalam rangka pelaksanaan pembelajaran Kurikulum Darurat (Kurdar) dan Gerakan Literasi Baca Tulis dan Hitung (Gisibalistung) dilaksanakan guru yang sebelumnya mengikuti Workshop Kurdar maupun Gisibalistung oleh Tim Inovasi bersama Dinas Pendidikan setempat.

Provincial MERL Officer Inovasi Jatim, Triyana Damayanti, di sela-sela Monev di SDN Patean II, mengungkapkan, pihaknya bersama Tim Inovasi Kabupaten Sumenep dan Tim Pengawas Sekolah dari Dinas Pendidikan melaksanakan Monev sejak Kamis hingga Sabtu (24-26/03/2022) ke sejumlah sekolah di enam Kecamatan, yakni Batuan, Saronggi, Kalianget, Gapura, Dungkek dan Giligenting masing-masing dipilih dua sekolah.

"Dari hasil Monev ini diharapkan diteruskan Dinas Pendidikan secara bertahap hingga semua kecamatan di Kabupaten Sumenep bisa dilakukan kegiatan yang sama," ujar Triyana, Sabtu (26/03/2022).

Dikatakan, pada intinya Monev ingin membudayakan analisa atau penyiapan kegiatan untuk guru dalam melaksanakan program berdasarkan hasil data. Syukur jika para pengawas yang terlibat dalam supervisi saat ini bisa terus melakukan hal yang sama ke sekolah-sekolah lain.

Sehingga diketahui beberapa kendala yang dialami sekolah, apa yang harus diperbaiki agar Dinas Pendidikan memunculkan kegiatan berdasarkan kebutuhan setempat sesuai pengembangannya.

Meskipun diakui, jika muara besarnya kepada siswa, melalui Monev ini mengetahui upaya kreativitas guru, dan ke depan pengukurannya tidak hanya kepada guru, namun juga kepada siswa, sehingga tidak hanya guru yang pintar namun hasilnya siswa juga pintar.

Bahkan, saat ini sudah ada guru yang mengembangkan dengan sebuah aplikasi hasil penilaian yang disempurnakan dengan hanya meng-klik mana yang salah akan keluar sendiri hasilnya.

"Jadi tidak berhenti disini meskipun kurikulum berganti program tetap bisa dilaksanakan, para pengawas tetap bisa melakukan monitoring, sehingga Dinas Pendidikan memiliki basic data yang riil di lapangan," tambahnya.

Sementara Kepala SDN Patean II, Muhammad Slamet, S.Pd, mengakui dengan Monev yang dilakukan Tim Inovasi dan Pengawas Sekolah tentunya diharapkan dapat memicu para guru khususnya di sekolahnya untuk lebih kreatif lagi dan ada peningkatan dalam pelaksanaan pembelajaran dengan paradigma baru yang berpusat pada peningkatan pembelajaran bagi siswa.

Tentunya sebagai penanggung jawab pendidikan di lembaganya, pihaknya akan terus berupaya memenuhi kebutuhan siswa dalam memperoleh pendidikan dengan baik.

"Kami sangat bersyukur di samping mendapat pelatihan bagi guru dalam melaksanakan pendidikan sesuai kurikulum darurat, Gisibalistung dan sebagainya tentu akan semakin termotivasi ketika dilakukan Monev, sehingga diketahui hasilnya dan apa yang perlu dilakukan pembenahan," tandasnya.

Diakui, jika sekolahnya seringkali dihadapkan pada kondisi banjir, kerusakan atap hingga rembesan air di dinding sekolah, membuatnya bersama para guru harus berpikir keras bagaimana pembelajaran tetap bisa dilaksanakan dengan baik menyesuaikan sarana dan prasarana yang bisa menunjang pembelajaran tidak tertinggal dengan sekolah lainnya, hingga menjadi sekolah rujukan yang terus berinovasi.

Hal senada diungkapkan Plt. Kepala SDN Gunggung I, Moh. Kasim, S.Pd, M.Pd, melalui Monev sangat menguntungkan sekolah maupun guru, sebab akan diketahui perkembangan para guru yang telah mengikuti pelatihan Kurdar maupun Gisibalistung, baik guru di kelas rendah dan tinggi dalam melaksanakan materi pada pelatihan sebelumnya.

"Kami bersyukur dengan kehadiran Tim Monev ini akan ada perbaikan dari hasil masukan yang diberikan kepada para guru untuk terus memperbaiki menjadi lebih bagus dari kegiatan pembelajaran sebelumnya," ujarnya.

Bahkan, tidak hanya itu, Moh. Kasim, mengaku setiap melaksanakan program pembelajaran maupun tugas lainnya, pihaknya tidak lupa membekali para guru dengan Surat Keputusan (SK) seperti halnya SK tentang Tim Pengembangan Kurikulum Darurat Covid-19, sehingga setiap kegiatan terkonsep dan memiliki bukti yang bisa menjadi penunjang dalam pelaksanaan program lainnya.

"Kami berharap kegiatan ini berdampak pada peningkatan Sumber Daya Manusia khususnya para guru pengajar agar terus mengasah potensi dan ingin belajar  berkreasi dan berinovasi serta melakukan yang lebih baik ke depannya," pungkasnya. ( Ren, Fer )