News Room, Kamis ( 31/10 ) Pada momen bersejarah Kabupaten Sumenep diusianya yang ke 744 tahun ini, Bupati Sumenep, KH. A. Busyro Karim, M.Si menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada seluruh masyarakat Sumenep, mulai para pejabat, Alim Ulama, tokoh masyarakat, para Kepala Desa, kalangan LSM, Insan Pers, tenaga medis, para guru, kaum muda, para petani, nelayan, tukang bangunan, dan semua lapisan masyarakat, baik yang berada di kota, di pedesaan, maupun kepulauan. Karena peran mereka, Sumenep semakin mantap menuju perubahan yang lebih baik. “Bukan karena status dan tempatlah yang membedakan kita. tapi seberapa besar peran kita dalam memberikan manfaat terhadap lingkungan kita. sekecil apapun yang kita berikan, itu lebih bermanfaat daripada segudang cita-cita tapi tak pernah dilakukan,”ungkap Bupati ketika memberikan sambutan pada upacara Hari Jadi ke 744 Kabupaten Sumenep dan Hari Sumpah Pemuda tahun 2013 di halaman Kantor Bupati Sumenep, Kamis (31/10). Menurutnya, kita maju bukan karena peran seseorang, tapi karena peran semua orang. Dan bukan perbedaan yang menghalangi kemajuan, tapi rasa pesimislah yang meruntuhkan kemajuan. Karena itu, selama 744 tahun, Kabupaten Sumenep telah dipimpin oleh 35 Raja dan 15 Bupati. dalam sejarahnya, setidaknya, Kabupaten Sumenep telah melalui tiga momen penting. Yang pertama, Sumenep zaman sebelum penjajahan. pada masa ini dimulai sejak tanggal 31 oktober 1769, ketika Arya Wiraraja yang saat itu sebagai seorang penasehat politik kerajaan diangkat menjadi Adipati Sumenep. sehingga momen pengangkatannya sampai saat ini, kita jadikan sebagai hari lahir Kabupaten Sumenep. Sedangkan kedua, Sumenep zaman penjajahan dan ketiga, Sumenep zaman kemerdekaan. ”Tidak mungkin orang dapat mencintai negeri dan bangsanya, kalau dia tidak mengenal sejarahnya. apalagi, kalau tak pernah berbuat sesuatu kebaikan untuk kemajuan bangsanya,”tambahnya. Karena itu pada Hari Jadi Kabupaten Sumenep ini, untuk pertama kalinya mewajibkan para PNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sumenep, BUMD dan BUMN menggunakan pakaian khas Keraton Sumenep. Sehingga menjadi spirit bagi masyarakat Sumenep untuk menghadirkan kemajuan masa lalu untuk menatap hari esok yang lebih cerah. Bahkan, menurut Bupati, kita harus bangga, sebab, Kabupaten Sumenep mendapatkan pengakuan internasional dari UNESCO, sebagai daerah yang memiliki pengrajin keris terbanyak di dunia yang mencapai 543 orang. para pengrajin tersebar di 3 Kecamatan, yakni Saronggi, Bluto, dan Kecamatan Lenteng. Itulah sebabnya, tahun ini Kabupaten Sumenep menjadikan keris sebagai lambang Hari Jadi Kabupaten Sumenep. Keris sebagai warisan budaya, harus mengilhami kita sebagai generasi penerus Sumenep, untuk terus menancapkan semangat, guna meraih kejayaan Kabupaten yang kita cintai di masa mendatang. Sementara itu tema peringatan Hari Jadi ke 744 tahun ini, adalah “Dengan Peringatan Hari Jadi, Kita Tingkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Membangun Bersama Mewujudkan Masyarakat Yang Semakin Sejahtera”. Dalam kesempatan tersebut juga diberikan sejumlah penghargaan kepada para pejabat dan masyarakat yang berprestasi ditingkat Kabupaten, regional hingga nasional oleh Bupati Sumenep. ( Ren, Esha )