Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 03-09-2024
  • 148 Kali

USAID ERAT Gelar Lokakarya Evaluasi Inovasi Siap Lahir dan Bimtek Input Data

Media Center, Selasa ( 03/09 ) Kabupaten Sumenep melalui Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DKP2KB) bersama instansi terkait lainnya seperti Diskominfo dan Disdukcapil bekerja sama dengan USAID ERAT melaksanakan Lokakarya Evaluasi Penggunaan dan Pemanfaatan Inovasi Siap Lahir dan Bimtek Input Data Menu Monitoring bagi Penanggung Jawab Gizi Puskesmas.

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala DKP2KB Sumenep, drg. Ellya Fardasyah, M.Kes, Kepala Diskominfo, Indra Wahyudi, ST, MT, dari Disdukcapil, Kepala Bidang Pelayanan Pendaftaran Penduduk, Dra. Wahasa, MM, serta District Facilitator USAID ERAT Kabupaten Sumenep Devi Ratna Handini.

Dalam sambutannya Sekdakab Sumenep, Ir. Edy Rasiyadi, M.Si, menyampaikan terima kasih kepada semua stakholder terkait khususnya USAID ERAT yang selama ini sudah banyak mendukung program peningkatan layanan di Kabupaten Sumenep.

“Melalui lokakarya ini semakin memudahkan layanan khususnya di bidang kesehatan di Kabupaten Sumenep,” ungkap Sekdakab Sumenep pada pembukaan Lokakarya di Aula Bappeda setempat, Selasa (03/09/2024).

Tentunya melalui kegiatan tersebut semakin berdampak positif terhadap berbagai program percepatan layanan kesehatan, khususnya berkaitan dengan aplikasi SIAP LAHIR (Aplikasi Dokumen Kependudukan Bayi Baru Lahir) yang telah dilaksanakan di Kabupaten Sumenep selama ini.

“Di samping memudahkan bayi baru lahir untuk dipantau diharapkan percepatan bayi baru lahir segera mendapatkan dokumen kependudukan seperti, Kartu Keluarga (KK), Akta Kelahiran dan Kartu Identitas Anak (KIA) dengan cepat dan mudah,” tandasnya.

Sebab, diakui Sekdakab Sumenep ini jika Kabupaten Sumenep, pelayanan kesehatan serta penggunaan data ke depan sangat diperlukan selain perlu kecepatan pelayanan, percepatan penanganan juga dilakukan untuk meminimalisir tingginya angka tengkes (stunting) agar semakin menurun dari jumlah sebelumnya yang sempat tinggi.

“Karenanya diperlukan dukungan semua pihak untuk mendukung secara maksimal, seperti halnya melakukan pendampingan yang dilakukan tim survei, karena dikhawatirkan jumlahnya tidak sesuai dengan data di lapangan dan itu sudah dicoba pada pendataan Reksoses di 2022 lalu hingga data yang disajikan mendekati kenyataan,” paparnya.

Sementara sambutan secara virtual East Java Provincial Coordinator USAID ERAT, Mohamad Iksan, menyampaikan, lokakarya evaluasi penggunaan dan pemanfaatan inovasi siap lahir dan Bimtek input data menu monitoring bagi penanggung jawab gizi Puskesmas di Kabupaten Sumenep, penting dilaksanakan agar peningkatan pelayanan kepada masyarakat semakin optimal.

“Selama ini kami konsisten untuk membantu pemerintah khususnya yang dilaksanakan di Kabupaten Sumenep dalam penguatan berbagai program peningkatan pelayanan publik, hal itu sesuai dengan agenda USAID ERAT (Tata Kelola Pemerintahan Efektif Efisien dan Kuat),” jelasnya.

Dikatakan, beberapa upaya yang dilakukan Kabupaten Sumenep seperti halnya layanan Siap Lahir ini menjadi pembicaraan di tingat nasional, baik oleh Kementerian maupun USAID di pusat mengapresiasi layanan inovasi yang sangat bermanfaat bagi masyarakat dan membutuhkan keterlibatan seluruh stakeholder yang ada. Termasuk dukungan dengan legalitas hukum melalui pembuatan Peraturan Daerah (Perda), Peraturan Bupati (Perbup) dan sebagainya.

Sedangkan Kepala DKP2KB Kabupaten Sumenep, drg. Ellya Fardasyah, M.Kes, menuturkan, melalui lokakarya ini, diharapkan dapat memudahkan proses pengumpulan data serta lebih efisien dalam pelayanan publik, sehingga menghasilkan rekomendasi berdasarkan tindak lanjut hasil monitoring yang dilaksanakan nantinya.

“Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini menghasilkan evaluasi relevansi, aktivitas efisiensi, berdampak dan memiliki potensi berkelanjutan dalam menggunakan aplikasi siap lahir setiap hari, jumlah angka kelahiran yang mendapat dokumen kependuduan, dan penanggung jawab gizi di masing-masing Puskesmas juga menggunakan aplikasi tersebut,” tukasnya.

Dikatakan, melalui lokakarya yang dilakukan pada operator rumah sakit pemerintah dan swasta, klinik swasta, bidan praktik swasta dan Puskesmas, diharapkan juga dapat meningkatkan komitmen bersama multi sektor dan multi stakeholder, identifikasi permasalahan, alternatif strategi dan kontribusi masing-masing sektor dan stakeholder. ( Ren, Fer )