News Room, Senin ( 17/12 ) Menanggapi usulan Pemerintah Kabupaten Sumenep yang akan membangun Kabupaten Kepulauan secara mandiri, ternyata mendapat respon positif dari masyarakat kepulauan. Seperti yang diungkapkan Koalisi dan Kemandirian Masyarakat Kepulauan, Azis Salim Syabibi, bahwa pihaknya sangat setuju dengan usulan tersebut, namun pihaknya masih menyangsikan perubahan kepulauan menjadi kabupaten, karena selama ini kepulauan masih terkesan dikesampingkan, baik infrastruktur maupun anggarannya. Azis menilai, dengan adanya nama tersebut, berarti Pemkab sudah berhasil dalam bidang pembangunan. Namun sayangnya, perubahan nama itu terkesan terlambat, mengingat kepulauan Sumenep sudah ada sejak dulu. Menurut Azis, seharusnya Kabupaten Kepulauan tersebut sudah terbentuk beberapa tahun lalu. Karena itu, pihaknya khawatir pembentukan Kabupaten Kepulauan itu hanya dimanfaatkan secara sepihak saja, demi meningkatkan Dana Alokasi Umum (DAU) saja. Pengungkapan serupa juga dilontarkan Tokoh Masyarakat Kepulauan, Yasid Rahman. Menurut Yasid, dalam perubahan kepulauan menjadi Kabupaten, terlebih dahulu harus mengetahui historis atau sejarah dari kepulauan itu sendiri. Namun, jika usulan Kabupaten Kepulauan itu dianggap pantas sesuai dengan teknis, maka sah-sah saja usulan tersebut. Artinya, apalah arti sebuah nama apabila pemikiran perubahan itu mengacu pada teknis dan administratif. Sementara itu, seperti yang diungkapkan Kepala Bappeda Sumenep, Ir. H. Soengkono Sidik, S.Sos, MM bahwa usulan perubahan kepulauan menjadi Kabupaten Kepulauan, tidak lain untuk melindungi pulau-pulau yang ada di Sumenep, agar tidak terlepas dari kawasan Sumenep. Karena, akhir-akhir ini sangat keras sekali issue tentang dijualnya pulau milik Kabupaten Sumenep. ( Nita, Esha )