News Room, Rabu ( 21/03 ) Meski pemerintah belum memberlakukan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), yang direncanakan tanggal 1 April 2012 mendatang. Namun, disejumlah kepulauan di Sumenep harga BBM sudah mulai naik, akibatnya warga setempat yang mayoritas nelayan panik karena tidak bisa memenuhi kebutuhan biaya operasional. Seperti di Pulau Giliraja, Kecamatan Giligenting, harga eceran premium mencapai Rp. 7.000,00 hingga Rp. 7.500,00 per-liter, padahal sebelumnya hanya berkisar Rp. 5.000,00 hingga Rp. 5.500,00 per-liter. Sedangkan harga solar tembus Rp 6.500,00 hingga Rp. 7.000,00 per-liter dari sebelumnya Rp. 5.000,00 per-liter. Salah seorang warga Desa Banmaleng (Pulau Giliraja), Hamdi (27) menjelaskan, naiknya harga premium dan solar didaerahnya terjadi sejak 2 hari yang lalu. “Kenaikan itu diperkirakan adanya rencana pemerintah menaikkan harga BBM bulan depan. Sekarang warga setempat yang notabene berprofesi sebagai nelayan mulai panik, karena kenaikannya cukup drastis,”kata Hamdi, ketika dihubungi melalui telepon genggamnya, Sumenep, Rabu (21/03). Selain itu, kata Hamdi, kepanikan warga di kepulauan Giliraja juga disebabkan krisis BBM. Sebab, sejumlah pengecer premium saat ini banyak yang berhenti mengecer, karena untuk mendapatkan BBM dari daratan sangat sulit. “Pembelian premium oleh para pedagang dibatasi, akibatnya premium maupun solar sulit didapat di Pulau Giliraja. Ini juga yang menyebabkan bensin tambah mahal,”terangnya. Sebelumnya, dikepulauan/kecamatan Sapeken juga terjadi kenaikan harga BBM mencapai Rp. 10.000,00 untuk premium dari sebelumnya hanya sebesar Rp. 7.500,00 perliter. Dan, harga solar mencapai Rp. 9.000,00 dari sebelumnya hanya Rp. 6.000,00 per-liter. ( Nita, Esha )