News Room, Rabu ( 25/11 ) Warga kepulauan Kangean, Kabupaten Sumenep, mempertanyakan kesiapan pelayaran kapal cepat Ekspress Bahari kelas 3C milik PT. Sakti Inti Makmur (SIM), yang akan beroperasi pada lintasan Kalianget-Kangean. Itu menyusul adanya larangan Departemen Perhubungan, terhadap kapal berbahan fiberglass beroperasi di laut lepas. Salah seorang warga Kangean, Badrul Aini mengatakan, pihaknya terpaksa mempertanyakan kesiapan Kapal Cepat Ekspress kelas 3C itu, karena dikhawatirkan akan terjadi peristiwa serupa yang dialami Kapal Dumai Ekspress yang tenggelam di perairan Riau beberapa waktu lalu. “Kami memang ingin pertanyakan, apakah larangan itu akan berlaku bagi Kapal Ekspress Bahari kelas 3C, mengingat lintasan Kalianget-Kangean merupakan laut lepas,â€Âterang Badrul, yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumenep asal Kangean, Rabu (25/11). Ia menjelaskan, jikalau PT. SIM tetap akan memberangkatkan kapalnya sesuai jadwal, pihaknya berharap ada penjelasan ulang kepada masyarakat. “Penjelasan ulang itu sangat perlu, karena sampai sekarang calon penumpang Kalianget-Kangean masih tanda tanya, apakah kapal cepat itu jadi beroperasi atau tidak,â€Âkatanya menambahkan Sementara, Manajer Marketing PT SIM, Stephanus Budiyanto mengatakan, pihaknya akan tetap memberangkatkan kapal cepat ekspress bahari kelas 3C dari Kalianget ke Kangean, pada tanggal 30 Nopember 2009. “Jadi, launching Kapal Ekspress Bahari Kelas 3C, sebagai pelayaran perdana ke Kangean tidak ada perubahan. Kami sudah mendapat ijin beroperasi, dan kapal rancangan kami jelas berbeda dengan kapal yang dilarang oleh Departemen Perhubungan. Untuk barang memang sama-sama fiber, tapi bahan konstruksinya beda, yang biasanya 1 meter harus ada tulang, yang kami justru persetengah meter ada tulang,â€Âtegasnya. Stephanus menambahkan, larangan tersebut bukan untuk kapal jenis fiber yang diproduksi perusahaannya. “Kami sudah lengkapi dengan keamanaan yang betul-betul terjamin. Kami pastikan, kapal cepat ekspress bahari kelas 3C, akan beroperasi perdana ke Kangean tanggal 30 Nopember 2009,†ungkapnya. ( Nita, Esha )