News Room, Rabu ( 14/09 ) Warga Kepulauan Giliraja, Kecamatan Giligenting, Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rabu (14/09), mendatangi gedung DPRD setempat. Mereka mempertanyakan realisasi Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) untuk beberapa Desa yang hingga saat ini tidak ada kejelasan.
Warga 4 Desa itu, yakni Jati, Banbaru, Banmaleng, dan Lombang. Kedatangan warga Kepulauan Giliraja diterima Ketua Komisi II DPRD Sumenep, AF Hari Ponto, SH, MM bersama sejumlah anggota komisinya.
“Kami sengaja datang ke DPRD Sumenep, agar para wakil rakyat ini memfasilitasi persoalan listrik melalui PLTD Giliraja, supaya cepat tuntas,”kata Kepala Desa Jati, Abd. Rahem.
Ia mengaku, selama ini warga hanya disuruh bersabar menunggu aliran listrik. Untuk itu, pihaknya meminta eksekutif dan legislatif serius dalam mengawal PLTD ini.
“Kami ingin pada tahun 2019 listrik sudah hidup dan bisa dinikmati masyarakat Kepulauan Giliraja,”pintanya.
Rahem mengungkapkan, anggaran yang ada saat ini memang masih kecil, ini perlu ada penambahan anggaran. Sebab, hingga saat ini hanya sebesar Rp 5,7 milyar. “Jadi, anggaran minim, makanya perlu ditingkatkan, dan ditargetkan bisa nyala 2019,”ungkapnya.
Sementara Ketua Komisi II DPRD Sumenep, AF Hari Ponto mengatakan, pihaknya telah menampung semua keluhan warga Giliraja. Dan secepatnya melakukan koordinasi dengan instansi terkait. "Ya secepatnya kita koordinasi dengan Kantor Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait persoalan kelistrikan di Sumenep secara umum,"tukasnya. ( Nita, Esha )