Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 21-04-2022
  • 862 Kali

Momentum Hari Kartini, Jangan Lelah Tingkatkan Kompetensi

Media Center, Kamis ( 21/04 ) Momentum Hari Kartini hendaknya menjadi penyemangat bagi kaum wanita utamanya kaum Kartini jaman now untuk tidak pernah lelah dalam meningkatkan kompetensinya.

Hal tersebut ditegaskan Ketua Dharma Wanita Persatuan yang sekaligus Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Sumenep, Chusnul Chotimah, saat mengisi dialog di RRI Kabupaten Sumenep, dalam edisi Khusus Hari Kartini dengan topik “Perempuan Indonesia dan Mimpi Keindonesiaan,” Kamis (21/04/2022).

Menurutnya, tidak ada kata terlambat bagi kaum wanita untuk meningkatkan kompetensinya, sebab banyak perempuan Indonesia yang diperhitungkan di posisi-posisi kunci dengan catatan komptensinya juga harus ditingkatkan.

"Untuk menghapus budaya patriarki, sehingga perempuan harus terus meningkatkan kompetensi, pendidikan dan kreativitasnya serta membangun komunikasi yang baik dalam keluarga, agar kiprahnya bisa diperhitungkan dalam pembangunan," ujarnya.

Ditegaskan pula oleh istri Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Sumenep ini, jika Hari Kartini kali ini harus menjadi momentum bagi kaum ibu untuk ikut menyukseskan program pendidikan 12 tahun, dan mencegah pernikahan dini.

"Karenanya, perempuan juga harus menanamkan akidah serta akhlak sejak dini pada anak untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang berkualitas," tandasnya.

Sementara Ketua Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Cabang Kabupaten Sumenep Nunung Fitriana pada kesempatan yang sama, menyampaikan, Budaya Patriarki  yaitu perilaku mengutamakan laki-laki daripada perempuan dalam masyarakat atau kelompok sosial yang masih kuat, menjadi salah satu kendala perempuan  berkiprah di semua aspek pembangunan.

"Pemerintah telah membuka ruang luas bagi kaum ibu untuk berkiprah dalam pembangunan, sehingga perempuan harus terus berdaya dengan memberikan manfaat bagi lingkungan sekitarnya," ulasnya.

Nunung juga menilai, selama dirinya belajar banyak teori feminisme dan melihatnya Islam punya formula jitu, yang memang sudah ditemukan Kartini seabad yang lalu, dengan mengatakan bahwa perempuan yang berdaya bukan untuk menyaingi laki-laki tetapi menyempurnakan peran mereka pada peradaban. ( Ren, Fer )