Sms Pengaduan :
news_img
  • ADMIN
  • 29-10-2017
  • 417 Kali

Mengenang Sejarah Untuk Kelanjutan Membangun Daerah

Media Center, Minggu ( 29/10 ) Bupati Sumenep, Dr. KH. A Busyro Karim, M.Si mengatakan, pawai budaya sangat penting dilakukan, untuk meneladani sekaligus meneruskan jejak langkah pendahulu Kabupaten Sumenep, khususnya kepada generasi muda.

“Betapa sejarah Kabupaten Sumenep penuh nilai baik nilai religius, nilai karakter dan nilai kemajuan, sehingga masyarakat Sumenep patut mengenang sejarah karena barang siapa yang tidak mengetahui sejarah daerahnya, bagaimana mungkin ikut membangun daerahnya” kata Bupati saat Pawai Budaya Prosesi Arya Wiraraja Hari Jadi Ke-748 Tahun 2017 di depan Masjid Jamik Sumenep, Minggu (29/10).

Bupati mengatakan pawai budaya juga bagian dari komitmen Pemerintah Kabupaten Sumenep dalam melestarikan budaya Sumenep yang  memiliki keragaman budaya yang luar biasa. Apalagi sejarah, budaya dan tradisi terbukti mampu mengikat satu bangsa dan daerah tetap dalam kebersamaan dan persatuan.

“Tanpa pembangunan kebudayaan, sebuah bangsa akan kehilangan spirit dan ruh kehidupan masyarakatnya.”tegas Bupati.

Pawai Budaya juga menampilkan seni pertunjukan spektakuler yakni prosesi pelantikan Adipati I Sumenep, Arya Wiraraja oleh Prabu Kertanegara pada tanggal 31 Oktober 1269 yang dijadikan momentum awal berdirinya Kabupaten Sumenep.

Dilanjutkan dengan penampilan drama kolosal bertajuk “Anggosuto Mutiara dari Timur” yang mengisahkan akulturasi budaya Bali dan Sumenep dalam proses penemuan pembuatan garam pertama kali oleh Anggosuto di Desa Pinggir Papas Kecamatan Kalianget, dan juga penampilan Tari Topeng Kolosal dengan melibatkan ratusan penari yang membentuk formasi angka 748 menandakan hari jadi Kabupaten Sumenep ke 748 tahun 2017.

Bupati juga berharap, dengan pawai budaya itu, Kabupaten Sumenep dapat semakin maju tanpa harus meninggalkan budaya leluhur, karena budaya leluhur itu merupakan kebanggaan masyarakat Sumenep dan wajib melestarikan.

“Kita juga perlu berbangga karena tanggal 27 Oktober kemarin, salah satu budaya Sumenep yakni upacara "Nyader" ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang mengikuti jejak budaya Sumenep sebelumnya yakin "Taneyan Lanjheng” yang juga ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda indonesia tahun 2015 lalu.”pungkas Bupati dua periode ini. ( Yasik, Gun )